Perlu diketahui bahwa,
dalam proses integrasi budaya tersebut, tidak terjadi ketegangan yang berarti
meskipun ada 3 unsur agama dan kebudayaan yang saling berbeda di dalamnya. Hal
ini disebabkan karena tokoh-tokoh Islam pada masa itu tidak bersikap memusuhi,
dan justru bersifat saling merangkul. Adapun dalam proses integrasi tersebut,
beberapa peninggalan sejarah dapat kita lihat sebagai buktinya hingga kini. Apa
saja peninggalan sejarah Islam di Indonesia tersebut? Simak uraiannya berikut
ini!
a. Masjid
Salah satu peninggalan
sejarah Islam di Indonesia yang paling banyak ditemukan hingga kini adalah
masjid. Seperti diketahui bahwa masjid merupakan tempat ibadah bagi umat Islam,
sehingga wajar jika seni arsitektur Islam satu inilah yang paling mudah kita
lihat keberadaannya saat ini.
Gambar: Masjid menara kudus
merupakan akulturasi Hindu-Buddha
Sumber:
http://duniamasjid.islamic-center.or.id/wp-content/uploads/2012/03/menara-kudus04.jpg
Adapun terkait dengan
kentalnya budaya Hindu dan Budha di masa awal penyebaran Islam di Indonesia,
seni arsitektur masjid juga dipengaruhi oleh akulturasi budaya lokal yang ada
saat itu. Berbeda dengan masjid-masjid di Jazirah Arab, arsitektur masjid di
Indonesia memiliki beberapa keunikan. Keunikan tersebut terletak pada susunan
atapnya yang berundak dan berbentuk limas, adanya bangunan serambi (pendopo),
adanya mihrab atau tempat imam memimpin sholat, serta wujud masjid yang umumnya
berbentuk bujur sangkar.
Pada tabel berikut,
terdapat beberapa contoh masjid peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada
masa silam.
|
No |
Nama |
Lokasi |
Peninggalan |
|
1. |
Masjid Agung Demak |
Demak, Jateng |
Abad 14 M |
|
2. |
Masjid Ternate |
Ternate, Ambon |
Abad 14 M |
|
3. |
Masjid Sunan Ampel |
Surabaya, Jawa Timur |
Abad 15 M |
|
4. |
Masjid Raya Baiturahman Banda
Aceh |
Banda Aceh, DI Aceh |
Abad 15 M |
|
5. |
Masjid Kudus |
Kudus, Jateng |
Abad 15 M |
|
6. |
Masjid Banten |
Banten, Banten |
Abad 15 M |
|
7. |
Masjid Cirebon |
Cirebon, Jawa Barat |
Abad 15 M |
|
8. |
Masjid Katangga |
Katangga, Sulawesi Utara |
Abad 16 M |
b. Kaligrafi
Peninggalan sejarah
Islam di Indonesia yang masih dapat kita jumpai hingga kini adalah seni
kaligrafi. Bagi Anda yang belum tahu, kaligrafi adalah suatu seni menulis huruf
Arab dengan gaya dan susunan yang indah. Tulisan Arabnya sendiri umumnya
diambil dari potongan surat atau ayat-ayat dalam Al Quran.
Seni kaligrafi yang
menjadi peninggalan sejarah Islam di Indonesia pada masa silam dapat kita
temukan sebagai hiasan ukir atau tulis misalnya pada dinding masjid, gapura,
atau pada batu nisan. Contoh beberapa seni kaligrafi pada batu nisan misalnya
terdapat pada makam beberapa orang berikut ini.
|
No |
Makam dari |
Lokasi |
Peninggalan |
|
1. |
Fatima binti Maimun |
Gresik, Jawa Timur |
Abad 13 M |
|
2. |
Ratu Nahrasiyah |
Samudra Pasai |
Abad 14 M |
|
3. |
Maulana Malik Ibrahim |
Gresik, Jawa Timur |
Abad 15 M |
|
4. |
Sunan Giri |
Gresik, Jawa Timur |
Abad 15 M |
|
5. |
Sunan Gunung Jati |
Cirebon, Jawa Barat |
Abad 15 M |
|
6. |
Sunan Kudus dan Sunan Muria |
Kudus, Jawa Tengah |
Abad 15 M |
|
7. |
Sunan Kalijaga |
Demak, Jawa Tengah |
Abad 15 M |
|
8. |
Makam raja-raja Banten |
Imogiri |
Abad 16 M |
c. Keraton
atau Istana
Keraton atau istana yang
merupakan tempat tinggal bagi raja dan keluarganya sebetulnya telah ada sejak
jaman pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha. Hanya saja, setelah Islam masuk,
arsitektur keraton menjadi lebih banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Timur
Tengah. Beberapa keraton tersebut yang
hingga kini masih terawat misalnya Istana Kesultanan Ternate, Istana Kesultanan
Tidore, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kesultanan Aceh, Istana
Sorusuan, Istana Raja Gowa Keraton Kasultanan, dan Keraton Pakualaman.
d. Kitab
dan Kesusastraan
Peninggalan sejarah
Islam di Indonesia bukan hanya dapat ditemukan dalam bentuk seni dan gaya
arsitektur. Kesusatraan juga berkembang cukup pesat setelah masuknya pengaruh
agama Islam di Indonesia. Kesusastraan tersebut tertuang dalam bentuk suluk,
hikayat, babad, dan syair. Beberapa peninggalan kesusastraan Islam di Indonesia
antara lain syair Perahu karya Hamzah Fansuri, syair Si Burung Pingai, syair
Abdul Muluk, syair gurindam dua belas karya Ali Haji, hikayat nabi-nabi,
hikayat sultan-sultan Aceh, dan hikayat penjelasan penciptaan langit dan bumi.
e. Pesantren
Sejak masuknya Islam di
Indonesia, pesantren telah menjadi lembaga pendidikan agama yang telah
melahirkan banyak mubaligh. Pesantren dianggap sebagai salah satu peninggalan
sejarah Islam di Indonesia karena dianggap turut berperan serta dalam kemajuan
syiar Islam Nusantara.
Pesantren di Indonesia pertama kali dibangun
pada masa kekuasaan Prabu Kertawijaya dari Majapahit. Pesantren yang didirikan
di daerah Jawa oleh Sunan Ampel ini kemudian melahirkan banyak orang-orang
terpelajar. Para santri diajari tentang banyak hal seperti bahasa Arab,
pendalaman Al Quran, kitab Kuning, tauhid, fiqih, akhlak, dan tasawuf.
Beberapa pesantren besar
yang ada di Indonesia antara lain Pesantren Lasem di Rembang, Pesantren
Tebuireng di Jombang, Pesantren Asembagus di Situbondo, Pesantren Lirboyo di
Kediri, Al-Kautsar Medan, dan Pesantren As-Shiddiqiyyah di Jakarta.
f. Tradisi
Beberapa tradisi yang
hingga kini masih digunakan sebagian masyarakat Islam seperti ziarah, sedekah,
atau upacara adat Jawa sekaten juga merupakan bukti peninggalan sejarah Islam
di Indonesia yang tak bisa dilupakan begitu saja. Tradisi-tradisi tersebut
lahir karena pengaruh Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan lokal
masyarakat saat itu.
Gambar: Tradisi sekaten
Sumber: https://bayujogja.files.wordpress.com/2012/03/sekaten-dsc_0111.jpg
g. Seni
Tari dan Musik
Dalam bidang seni tari
dan musik, pengaruh budaya Islam dari dulu hingga kini begitu terasa dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Pengaruh Islam di Indonesia
kemudian melahirkan kesenian seperti Zapin, Seudati, dan Debus.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar