Jumat, 28 Agustus 2020

Potensi Sumberdaya Alam dan Kemaritiman Indonesia ( Materi Kelas VII )


Dalam kajian interaksi antar ruang di bumi, manusia hidup memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di manfaatkan sebaik-baiknya, juga harusdi lestraikan. Adapun Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia akan di paparkan secara rinci berikut ini.
  Dalam kajian interaksi antar ruang di bumi, manusia hidup memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di manfaatkan sebaik-baiknya, juga harusdi lestraikan. Adapun Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia akan di paparkan secara rinci berikut ini. 1. Potensi Sumber Daya Alam Indonesia Sumber daya alam adalah semua bahan yang ditemukan manusia dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya. Kekayaan sumber daya alam indonesia sebagian telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia. Sebagian lainnya masih berupa potensi yang belum dimanfaatkan karena berbagai keterbatasan seperti kemampuan teknologi dan ekonomi. Kekayaan sumber daya alam tersebut meliputi bahan tambang, hutan, laut, dan sebagainya. a. Hutan 
Gambar: Hutan Sumber: http://cdn2.tstatic.net/manado/foto/bank/images/ilustrasi-hutan.jpg Kekayaan hutan Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia selain Brazil dan Zaire. Berdasarkan catatan kementrian kehutanan Republik Indonesia tahun 2011, hutan Indonesia mencapai 99,6 juta hektar. Namun sayangnya luas hutan tersebut selama ini telah mengalami penurunan yang cukup besar. Bahkan, sejumlah sumber menyebutkan laju kerusakan hutan Indonesia merupakan yang terbesar di dunia. Laju kerusakan hutan mencapai 610.375,92 ha per tahun dan tercatat sebagai tiga terbesar di dunia. Peta sebaran hutan Indonesia dan dunia menunjukkan bahwa luas hutan di tiap negara beragam, Oleh karena itu, tidak semua negara mampu memenuhi kebutuhan akan sumber daya yang dihasilkan dari hutan. Sejumlah Negara menjadi importir hasil hutan, khususnya kayu. Di Indonesi terdapat 4.000 jenis kayu yang 267 diantaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. 1) Jenis Kayu di hutan Indonesia Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut. a) Kayu Keruing, Meranti, Agathis dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan. b) Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah. c) Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra Barat. d) Kayu Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur. e) Kayu Rasamala dan Akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat. 2) Manfaat dan Fungsi Hutan Berikut adalah manfaat dan fungsi hutan a) Menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau, sehingga pada musim kemarau tidak mengalami kekeringan. b) Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada saat ini maupun masa yang akan datang c) Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah dan mangikis tanah-tanah yang subur. d) Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida, sehingga suhu bumi terkendali. e) Sumber kehidupan bagi masyarkat, khususnya masyarakat sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya. 3) Usaha-Usaha Penyelamatan Hutan Berikut adalah usaha untuk menjaga dan menyelamatkan hutan. a) Menghemat penggunaan kertas. b) Melakukan daur ulang kertas. c) Memelihara tanaman. d) Ikut serta dalam kegiatan penghijauan. b. Potensi Sumber Daya Tambang Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Aktivitas pertambangan telah menghasilkan banyak penghasilan atau devisa bagi Indonesia. 1) Minyak dan Gas 
Gambar: Tambang minyak dan gas lepas pantai Sumber: https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/4t0nqdBTYHsGg0xSmqi9ylKxhe4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/14474/original/perusahaan-minyak-terbesar-130612b.jpg Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif misalnya bioenergi dari beberpa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya seperti energi matahari, angin dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya. Cadangan minyak bumi Indonesia terus berkurang seiring dengan pegambilan atau eksploitasi yang terus dilakukan. Ada yang memperkirakan dalam kurun waktu 14 tahun ke depan cadangan tersebut akan habis dan Indonesia terpaksa harus membeli atau mengimpor dari negara lain. Hal itu tidak akan terjadi dengan cepat jika ditemukan cadangan baru yang diperkirakan masih besar. Cadangan minyak bumi Indonesia diperkirakan masih cukup besar. Adapun sebaran penghasil minyak pada sejumlah pulau di Indonesia adalah sebagai berikut. a) Sumatra daerah penghasil minyak dan gas di Pulau Sumatra yaitu Pereula dan Loukseumawe (Nangroe Aceh Darussalam),Sungai Pakning dan Dumai ( Riau),Plaju, Sungai Gerong dan Muara Enim (Sumatra Selatan) b) Jawa daerah penghasil minyak dan gas di Pulau Jawa yaitu Jati Barang Majalengka (Jawa Barat),Wonokromo,Delta (Jawa Timur),Cepu,Cilacap (Jawa Tengah) c) Kalimantan daerah penghasil minyak dan gas di Pulau Kalimantan yaitu Pulau Tarakan,Balikpapan, Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), Rantau,Tanjung, dan Amuntai (Kalimantan Selatan) d) Maluku daerah penghasil minyak dan gas di Pulau Maluku yaitu Pulau Seram e) Papua daerah penghasil minyak dan gas di Pulau Papua yaitu Klamono, Sorong, dan Babo 2) Batu Bara Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Energi yang dihasilkan batu bara dapat digunakan untuk pembangkit listrik, untuk keperluan rumah tangga (memasak), pembakaran pada industri batu bata atau genteng, semen, batu kapur, bijih besi dan baja, industri kimia dan lain-lain. Cadangan batu bara Indonesia hanya 0,5 % dari cadangan dunia, namun dilihat dari produksinya merupakan yang ke-6 terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 246 juta ton. Batu bara dapat dijumpai di sejumlah pulau, yaitu Kalimantan dan Sumatra. Potensi batu bara di kedua pulau tersebut sangat besar. Pertambangan batu bara di Kalimantan terdapat di Kalimantan Timur (Lembah Sungai Berau dan Samarinda), Sumatra Barat (Ombilin dan Sawahlunto), Sumatra Selatan (Bukit Asam dan Tanjung Enim). 
Gambar: Tambang batubara sawahlunto Sumber: https://www.greeners.co/wp-content/uploads/2016/06/Walhi-Beberkan-Indikasi-Korupsi-12-Perusahaan-Batubara-di-Sawahlunto-ke-KPK.jpg 3) Bauksit Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan metalergi. Indonesia memiliki potensi bauksit yang cukup besar dengan produksi mencapai 1.262.710 ton. Sebagian dari hasil pertambangan bauksit dimanfaatkan untuk industri dalam negeri dan sebagian lainnya diekspor. Bauksit ditambang di daerah Kepulauan Riau (Pulau Bintan) dan Kalimantan Barat (Singkawang). 
Gambar. Tambang Bauksit Pulau Bintan Sumber: https://statik.tempo.co/data/2011/01/03/id_59316/59316_620.jpg 4) Pasir Besi Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan) dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan). 5) Emas Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Berikut ini tambang emas yang tersebar di Indonesia. Papua (Freeport Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nangroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong). 
Gambar: Tambang emas freeport Papua Sumber: www.data:image/jpeg;base64 6) Marmer Marmer merupakan barang tambang yang terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain. Marmer ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar. 7) Mangan Mangan merupakan hasil pertambangan yang banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan). 8) Nikel Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku. Mengeksplorasi Supaya lebih mendapatkan jawaban yang pasti dari pertanyaan yang telah Anda buat tentang interaksi antar ruang di negara Indonesia serta akibat dari interaksi tersebut, Anda dapat melakukan kegiatan wawancara pada narasumber yang berkaitan atau mencari informasi dari internet, buku, dan sumber lainnya. Carilah jawaban yang paling tepat dan kumpulkan hasilnya pada guru! 2. Potensi Kemaritiman Indonesia Indonesia memiliki kekayaan hayati yang banyak dari wilayah perairan. Potensi wilayah perairan tidak hanya diperoleh dari laut saja, melainkan dapat diperoleh dari perairan darat seperti sungai. Luas laut di Indonesia adalah dua per tiga dari luas seluruh wilayah Indonesia. Luas wilayah perairan Indonesia sebesar 5,8 juta km2 yang terdiri atas 3,1 juta km2 perairan Nusantara dan 2,7 km2 Perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) atau 70 persen dari luas total Indonesia. 
Gambar: Batas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQB7rMJrxqgSGvuFStyeiyBuHJSs6ZD7mRdlhR-ZmTkgfQHrh1g2juY0INbywXVc41Nqr4L4_pWoUjM0OEUG7-O6AeUPxcIl9U5gOvgfeityeBpLS1R5YPk3wHe8QuQquExG0NYHWjF5w/s1600/geox083.jpg Potensi sumber daya ikan laut di seluruh perairan Indonesia (tidak termasuk ikan hias) diduga sebesar 6,26 juta ton per tahun. Kondisi tersebut tercermin dengan besarnya keanekaragaman hayati, selain potensi budidaya perikanan pantai di laut serta pariwisata bahari. Sumber daya alam yang terkandung di dalamnya sangat banyak. Antara lain berbagai macam ikan, udang, kerang, rumput laut, serta mutiara. a. Perikanan Sumber daya perikanan laut merupakan salah satu potensi sumber daya laut di Indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Di kawasan Indonesia bagian Timur dengan rata-rata kedalaman laut 4000 m, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang. Kekayaan alam kita yang berupa ikan banyak diambil oleh nelayan dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing. Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan Indonesia. 
Gambar: Indonesia memberlakukan hukum menenggelamkan kapal yang Ilegal fishing Sumber: https://fortunedotcom.files.wordpress.com/2016/09/511759364.jpg b. Terumbu Karang Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Terumbu karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia karena suhu perairan laut Indonesia antara 21 - 29 derajat Celcius. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia. Terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan karena terumbu karang memiliki banyak manfaat, baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi. 
Gambar: Terumbu karang terindah di Indonesia di Raja Ampat Papua Sumber: https://cdn.sindonews.net/dyn/620/atmaja/raja-ampat_2.jpg c. Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang dengan baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis.Juga sebagai perlindungan pertama saat bahaya badai dan tsunami melanda ke daratan tempat pemukiman penduduk. 
Gambar: Hutan Mangrove sebagai benteng pertahanan dari bahaya badai dan tsunami Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDjt6M72JVEnUKCa8afKw9wewouY7Ftg0PhjIC8iYjsQ9z8djC4vk1vwHD4KGX5RjXwM0O9TW5ZaEZxFeGQgW6M0ZChRITX2EFxhhvKhOvPVUj2xa3idQg291DDf1n3iZ0oEXYnmRl9tTV/s320/01.jpg Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini. Hutan mangrove di Indonesia tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar