Perubahan Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan dan Tumbuhnya Semangat Kebangsaan
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Selain kaya akan sumber daya alamnya, masyarakat Indonesia juga bersifat ramah-tamah. Negara lain menjadi memiliki keinginan untuk menguasai Indonesia karena keadaan Indonesia yang seperti itu, sehingga terjadinya kolonialisme. Era kolonial di Indonesia ditandai dengan masuknya Barat ke Indonesia untuk mengeksploitasi bangsa Indonesia, baik aspek sumber daya alamnya maupun sumber daya manusianya. Kolonialisme atau Penjajahan adalah suatu sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal, istilah ini juga menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat ketimbang yang dikolonikan. Untuk lebih lengkapnya simaklah penjelasan materi berikut!
A. Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia
Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaan alamnya sejak dulu. Kayu dan batu pun bisa menjadi tanaman, rempah-rempah juga sangat mudah ditemukan di negeri ini. Indonesia sendiri sudah menjadi negara perdagangan pada abad ke-15, namun kebaikan orang Indonesia disalahgunakan oleh bangsa barat seperti Eropa. Eropa yang terkenal dengan teknologi pelayaran dan saat itu sedang dilanda kelangkaan. Keserakahan bangsa Eropa yang menanamkan pemahaman Kolonialisme dan Imperialisme ini menjadi awal perburuan mutiara dari timur.
1. Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia dilatar belakangi oleh peristiwa sebagai berikut.
a. Perang Salib
Gambar ilustrasi perang salib
Sumber: https://satujam.com
Pada abad ke-7 kota Jerusalem jatuh ke tangan banga Arab. Peziarah dari Eropa masih diperkenankan berkunjung sehingga tidak menimbulkan konflik. Namun setelah bangsa Turki menguasai Jerusalem (1070) para peziarah Kristen dilarang mengunjungi kota suci tersebut, sehingga berkobar Perang Salib yang terjadi tujuh kali sepanjang tahun 1070-1291 (sekitar 200 tahun). Dinamai Perang Salib oleh orang Kristen, dan dinamai Perang Suci oleh orang Islam. Perang ini melibatkan sangat banyak orang, terdiri dari orang-orang Turki Seljuk dan Arab melawan bangsa Eropa. Pada akhirnya kota Jerusalem berhasil dikuasai oleh orang Islam. Namun bangsa Eropa tak tinggal diam, mereka ingin balas dendam. Raja Richard The Lion Heart (Inggris) menghimbau para Raja di Eropa untuk merebut kekuasaan kota Jarusalem. Mereka berusaha namun gagal. Perang ini mengakibatkan terputusnya hubungan perdagangan antara Eropa dengan Asia Barat dan memicu persaingan antar bangsa di Eropa untuk mencari dunia baru.
Adapun faktor penyebab perang salib yaitu (saya simpulkan) :
1) Para peziarah Kristen dilarang mengunjungi Jerusalem.
2) Keinginan merebut Spanyol yang telah dikuasai Dinasti Umayyah selama 7 abad.
3) Usaha untuk mempersatukan kembali Gereja Roma dengan Gereja Romawi Timur, seperti di Konstantinopel, Jerusalem dan Aleksandria yang dipelopori oleh Paus Urbanus.
Dampak perang salib antara lain :
Terputusnya jalur perdagangan antara Eropa dan Asia Barat (Timur Tengah), sehingga pedagang-pedagang dari Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapat rempah-rempah. Karena kekalahan dalam Perang Salib, bangsa Eropa menyadari bahwa mereka telah tertinggal dari orang-orang Islam dan bangsa Timur. Kelemahan tersebut menjadi gebrakan dahsyat untuk mengejar ketertinggalan. Mereka belajar dari karya besar orang-orang Islam dan berusaha mengembangkan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) secara besar-besaran. Kekalahan Perang Salib tentu meninggalkan luka yang dalam. Sebagian orang-orang Kristen pada akhirnya ingin membalaskan dendam kepada umat Islam, tentunya dengan motivasi yang tinggi untuk mengungguli umat Islam.
b. Jatuhnya kota Konstantinopel
Gambar kota kostantinopel
Sumber; xbumikux.blogspot.com
Setelah adanya perang salib yang dimenangkan oleh umat Islam, terjadi perubahan tatanan politik. Perubahan itu memunculkan kekuasaan baru di Kekhalifahan Timur, yaitu kekuasaan Turki Usmani. Kekuasaan baru tersebut menjadi kekuatan besar yang sulit dikalahkan, hal ini terbukti dengan dikuasainya Mesir, Syria, Palestina, Mesopotamia, Asia Kecil, bahkan Kerajaan Romawi Timur. Jatuhnya kota Konstantinopel, ibukota Romawi Timur ke tangan kesultanan Turki (dipimpin oleh Sultan Muhammad II) pada tahun 1453 menyebabkan hubungan dagang bangsa Eropa ke dunia Timur menjadi terbatas. Laut Tengah yang digunakan bangsa Eropa untuk melakukan transaksi perdagangan dengan Asia Barat, seluruhnya berada di bawah pengawasan Turki Usmani. Mereka mempersulit kedatangan bangsa Eropa ke daerah kekuasaannya, kemudian terjadilah kemerosotan dagang. Kawasan yang sangat bergantung pada Laut Tengah merasakan fenomena ini. Transaksi jual beli antar negara yang dulu sangat ramai menjadi sepi. Hal ini mengakibatkan perekonomian di kawasan Laut Tengah (mediterania) menjadi terganggu. Terjadilah krisis ekonomi, misalnya saja krisis rempah-rempah dimana rempah-rempah menjadi sangat langka dan harganya amat mahal.
Bangsa Eropa kala itu benar-benar terpuruk, terlebih rempah-rempah menjadi sangat mahal. Dari sini kemudian muncul ide untuk mencari rempah-rempah dari tempat asalnya, “Dunia Timur”.
c. Pencarian rempah-rempah
Gambar Cengkeh yang termasuk rempah-rempah Indonesia
Sumber: https://www.yukepo.com
Harga rempah-rempah yang sangat mahal kala itu bahkan bisa disejajarkan dengan harga emas, maka muncul istilah “semahal emas” atau “semahal Lada”. Padahal harga yang sebenarnya di tempat asalnya sangat murah. Oleh karena itu, orang-orang Eropa ingin mengambil dari tempat asalnya secara langsung. Dengan harapan lain, bangsanya menjadi penguasa rempah-rempah di Eropa. Karena berbagai desakan tersebut, bangsa barat berlomba-lomba melakukan ekspedisi dan berusaha mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia.
d. Penjelajahan Samudera
Pada akhir abad ke-15, akhirnya bangsa Eropa berusaha melakukan penjelajahan samudera. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya penjelajahan samudera, antara lain yaitu :
1) Adanya keinginan untuk mencari rempah-rempah.
2) Ingin memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
3) Adanya jiwa petualang, sehingga menggugah semangat untuk berpetualang mengarungi samudera.
4) Semangat balas dendam untuk reconquista atau menaklukan orang-orang yang beragama Islam.
5) Jatuhnya kota Konstantinopel, pusatnya jalur perdagangan bangsa Eropa yang kemudian dikuasai Turki Usmani.
Tertarik dengan Kisah perjalanan Marcopolo (1254-1324) seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituangkan ke dalam buku Book of Various Experience (Imago Mundi) yang mengisahkan tentang keajaiban dunia. Keinginan yang tinggi untuk mengetahui lebih jauh rahasia bumi, keadaan geografi dan bangsa-bangsa yang tinggal di belahan bumi lain. Terlebih kala itu telah ditemukannya teori Heliosentris oleh Copernius bahwa pusat peredaran tata surya adalah matahari. Planet-planet berputar mengelilingi matahari dan bumi berputar pada porosnya. Bentuk bumi tidak rata tetapi bulat.
Ambisi pencapaian 3G (gold, glory and gospel). Ketika banga Eropa melakukan ekspedisi mengarungi luasnya samudera, mereka telah memiliki suatu pedoman/prinsip yang tujuannya adalah mewujudkan semangat 3G, yaitu :
Gold = Keinginan mencari kekayaan. Sebagai lammbang kekayaan, emas sudah disejajarkan dengan rempah-rempah, karena menguasai daerah penghasil rempah-rempah akan mendatangkan kekayaan melimpah.
Gospel = Menyebarkan agama nasrani. Sebagai utusan resmi kerajaan para penjelajah wajib mmengemban agama raja untuk disebarkan di daerah kekuasaannya, sehingga rabi dengan Al-Kitab (gospel) selalu menyertai setiap kegiatan ekspedisi.
Glory = Memperoleh kejayaan. Kejayaan sebagai suatu bangsa ditunjukkan dengan kemampuannya menaklukkan wilayah lain dan luasnya daerah jajahan.
e. Kemajuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
Gambar kemajuan IPTEK
Sumber: www.tribunnew.com
Karena semangat bangsa Eropa untuk mengejar ketertinggalan, bangsa Eropa mulai mencoba untuk melakukan penyesuaian yang lebih baik terhadap orang-orang Islam dan orang Timur untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat tersebut telah dibuktikan dengan beberapa hal yaitu :
1) Dikembangkannya teknik pembuatan kapal untuk mengarungi samudera.
2) Ditemukannya mesiu untuk persenjataan.
3) Ditemukannya kompas sebagai petunjuk arah.
Pada akhirnya bangsa Eropa mulai melangkah, menuju dunia Timur dan sampailah bangsa Eropa ke Nusantara (Indonesia). Mereka mengarungi samudera untuk mencari kekayaan dengan mendatangi pusat penghasil rempah dunia, Nusantara. Dengan harapan yang besar, mereka menginginkan kekayaan dari berjualan rempah-rempah. Mereka mencari kejayaan untuk membanggakan bangsanya, berlomba dengan bangsa Eropa lainnya. Menaklukan daerah yang pernah dikunjunginya. Selain itu mereka juga mengemban tugas untuk menyebarkan agama Kristen. Konsep dari 3G lambat laun berubah menjadi imperialisme dan kolonialisme. Kebaikan bangsa ini telah dirusak oleh keserakahan. Bangsa Eropa pada akhirnya mulai beralih haluan, dari yang berniat untuk berdagang berubah niatnya menjadi penjajah jahat. Menguras dan mengeksploitasi seluruh kekayaan daerah jajahan yang dikuasainya, termasuk Nusantara (Indonesia).
Mengamati
Amatilah dengan cara membaca buku-buku sejarah kedatangan bangsa Barat ke Indonesia! Analisislah tentang berbagai motif dari kedatangan bangsa Barat ke Indonesia.
2. Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia
Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak sekali sumber daya alam. Bahkan sumber daya tersebut sampai saat ini belum termanfaatkan secara maksimal. Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi bangsa Eropa yaitu negeri penghasil rempah-rempah. Bangsa barat berbondong-bondong datang ke Indonesia untuk mencari sumber rempah-rempah. Pada awalnya mereka hanya ingin melakukan perdagangan, namun karena sumber daya alam Indonesia yang melimpah ruah, niat berdagang berubah menjadi niat ingin berkuasa. Beberapa bangsa barat yang pernah mendatangi Nusantara antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda. Berikut adalah uraian singkat mengenai datangnya bangsa barat ke Indonesia. Bangsa-bangsa Barat yang ke Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Spanyol
Gambar Bendera Spanyol
Sumber: https://indonesian.alibaba.com
Orang Spanyol merupakan pelopor dalam pelopor pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru. Setelah Christoper Columbus berhasil menemukan benua Amerika pada pelayaran pertamanya pada tahun 1492. Setelah berhasil menemukan tmpat baru yang dinamakan benua Amerika, rombongan Columbus kembali ke Spanyol untuk melapor. Keberhasilan Columbus dalam menemukan dunia baru, mendorong para pelaut lain untuk melanjutkan penjelajahn ke samudra timur dan menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh Magellan disertai oleh seorang kapten kapal yang bernama Yan Sebastian del Cano. Magellan mengambil jalur yang telah dilalui oleh Columbus. Setelah terus berlayar Magellan dan rombongan mendarat di ujung selatan benua Amerika yang kemudia tempat tersebut dinamakan Selat Magellan.
Melalui selat ini Magellan dan ro,bogan terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik menuju Samudera Pasifik. Setelah sekitar 3 bulan berlayar Magellan dan rombongan mendarat di Pulau Guam pada tahun 1521. Kemudian melanjutkan penjelajahannya dan menemukan Kepulauan Massava ( Filipina ) yang kemudian menyatakan bahwa daerah tersebut merupakan daerah koloni Spanyol. Karena tindakannya itulah Magellan dan rombongan mendapatkan perlawanan dari rakyan Mactan dan akhirnya Magellan terbunuh dalam peperangan tersebut.
Rombongan yang selamat dalam pertempuran tersebut melarikan diri dan kemudian oleh del Cano dipimpin bergerak ke arah selatan dan menemukan Kepulauan Maluku. Di Maluku mereka memenuhi kapal dengan rempah-rempah kemudian kembali ke Spanyol lagi melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan.
Kedatangan bangsa Portugis sampai di Indonesia (Maluku) segera diikuti oleh bangsa Spanyol. Ekspedisi bangsa Spanyol dipimpin penjelajah, antara lain sebagai berikut.
1) Ferdinand Magelhaens (1480–1521). Magelhaens yang dibantu oleh Kapten Juan Sebastian del Cano dan Pigafetta mulai berlayar ke arah barat daya dengan mengikuti rute Christopher Columbus (orang Italia yang mengabdikan dirinya pada raja Spanyol dan berhasil sampai ke Benua Amerika yang diyakininya sebagai India) dengan melintasi Samudra Atlantik menuju ke ujung selatan Amerika dan sampailah di Kepulauan Filipina pada tahun 1521. Di Filipina (Pulau Cebu), Magelhaens tewas dibunuh oleh suku Mactan.
2) Juan Sebastian del Cano. Pada tahun 1522 ia sampai di Maluku, tetapi kedatangan rombongan del Cano telah menimbulkan pertentangan antara Spanyol dan Portugis yang keduanya saling menuduh telah melanggar Perjanjian Tordesillas, yaitu perjanjian antara bangsa Portugis dan Spanyol yang mengakhiri peperangan selama puluhan tahun antara kedua negara yang bertikai di Eropa untuk memperebutkan daerah jajahan. Perjanjian ini diprakarsai oleh Paus Paulus yang membagi rute pelayaran Spanyol ke Timur dan Portugis ke arah Barat. Pertentangan di antara kedua bangsa tersebut berakhir setelah ditandatanganinya
Perjanjian Saragosa (22 April 1529) di Indonesia. Isi perjanjian Saragosa sebagai berikut.
a) Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan kegiatannya di
Filipina.
b) Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku
b. Portugis
Gambar Vasco da Gama
Sumber: https://www.travel-in-portugal.com
Berita Columbus berhasil menemukan daerah baru membuat Raja Portugis penasaran dan mengutus pelaut ulung Portugus benrnama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi meenjelajahi samudra mencari Tanah Hindia. Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat menuju Tanah Hindia. Sebelum Vasco da Gama diperintahkan oleh Raja Portugis, sudah ada pelaut lain yang melakaukan pelayaran yaitu Bartholomeus Diaz. Ia melakukan pelayaran mncari daerah timur dengan menelusuri pantai barat Afrika, hingga pada tahun 1488 karena serangan ombak yang besar terpaksa Bartholomeus Diaz dan rombongan mendarat di ujung Selatan Benua Afrika, yang kemudian tempat tersebut diberi nama Tanjung Harapan. Bartholomeus Diaz tidak melanjutkan pelayaran melainkan bertolak kembali ke negaranya.
Pada tahun 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon dan memulai penjelajahan mengikuti rute yang telah dilalui oleh Bartholomeus Diaz. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah ia sewa, setelah singgah di Tanjung Harapan ia dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan melalui pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Samudra Hindia. Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama berhasil mendarat di Kalikut dan Goa di pantai barat India. Di daerah Goa mereka bahkan berhasil mendirikan kantor dagang yang dilengkapi dengan benteng. Atas keberhasilannya ini Vasco da Gama diangkat sebagai penguasa Goa oleh Raja Portugis.
Setelah beberapat tahun tinggal di India mereka menyadari bahwa Inidia bukan daerah penghasil rempah-rempah. Karena hal tersebut, dipersipakan ekspedisi selanjutnya yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Hingga pada tahun 1511 mereka berhasil mendarat di Malaka dan berhasil menguasai perdagangan di wilayah Malaka.
Portugis dalam penjelajahan samudra mengirimkan para penjelajahnya, sebagai berikut.
1) Bartholomeus Diaz (1487–1488) yang diutus Raja Portugis untuk melakukan perjalanan ke Afrika Barat. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sampai abad ke-15 para pelaut Portugis hanya mampu mendarat di Pantai Emas saja. Dengan perjalanan inilah, Bartholomeus Diaz akhirnya berhasil sampai ke ujung selatan Afrika yang disebut Tanjung Harapan (Cape of Good Hope).
2) Vasco da Gama (1497 – 1498). Ia diutus oleh Raja Portugis yang bernama Manuel I, karena merasa penasaran atas hasil penjelajahan yang dilakukan oleh Columbus. Perjalanan Vasco da Gama ini bertolak dari Lisabon menuju Kepulauan Tanjung Varde dan akhirnya tiba di Tanjung Harapan tahun 1497. Pada tahun 1498, Vasco da Gama beserta rombongannya berhasil berlabuh di Kalikut, pantai Malabar India yang pada masa itu terkenal sebagai kota dagang.
3) Alfonso de Albuquerque (1510 – 1515). Ia berhasil menaklukkan Goa di pantai barat India pada tahun 1510 dan Malaka tahun 1511. Dari Malaka ia meneruskan penguasaan atas Myanmar. Dari Myanmar inilah ia menjalin hubungan dagang dengan Maluku.
c. Belanda
Gambar ilustrasi kedatangan belanda di Indonesia
Sumber: https://combro.xyz
Mendengar keberhasilan Spanyol dan Portugis dalam menemukan daerah penghasil renpah-rempah, pada tahun 1594 Barents mencoba berlayar ke dunia timur. Namun Barents tidak begitu mengenal medan sehingga ia gagal melanjutkan perjalanan karena kapalnya terjepit es. Ia berusaha untuk kembali ke negaranya namun di tengah perjalanan ia meninggal.
Pada tahun 1595 pelaut Belanda yang lain yaitu Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran. Cornelis de Houtman mengambil jalur laut yang sudah biasa dilewati pelaut-pelaut Portugis. Hingga pada tahun 1596 Cornelis de Houtman dan armadanya berhasil mendarat di Kepualaun Nusantara yaitu di Banten. Awalnya orang-orang Banten menerima baik Cornelis dan rombongan karena niatnya untuk berdagang. Namun semakin lama mereka semakin memaksakan kehendaknya dan hal itu dirasa tidak baik oleh masyarakat Banten. Karena hal tersebut Cornelis dan rombongan diusir dari Banten dan kembali lagi ke Belanda.
Ekspedisi selanjutnya dilakukan pada tahun 1598 yang dipimpin oleh van Heemskerck yang juga mendarat di Banten. Van Heemskerck bersikap lebih hati-hati sehingga diterima rakyat Banhten lagi. Selama ia di Banten , armada-armada yang lain berdatangan ke Indonesia dan berlayar ke arah timur dan singgah di Tuban kemudian di Maluku. Di bawah pimpinan Jacob Van Neck mereka sampai di Maluku pada tahun 1599. Pelayaran dan perdagangan orang Belanda di Maluku mendapatkan keuntungan yang berlipat, sehingga banyak kapal-kapal tang berlayar menuju Maluku. Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah. Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan ke pusat penghasil rempah-rempah, tetapi Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol. Berikut beberapa pelaut Belanda yang melakukan penjelajahan ke dunia.
1) Barents
Tahun 1594, Barents mencoba berlayar untuk mencari dunia Timur atau tanah Hindia melalui daerah Kutub Utara. Karena keyakinannya bahwa bumi bulat sekalipun dari Utara atau Barat akan sampai pula di Timur. Ternyata Barents tidak begitu mengenal medan. Ia gagal melanjutkan penjelajahannya karena kapalnya terjepit es mengingat air di Kutub Utara sedang membeku. Barents terhenti di sebuah pulau yang disebut Novaya Zemlya. Ia berusaha kembali ke negerinya, tetepi ia meninggal di perjalanan.
2) Cornelis de Houtman
Gambar tokoh Cornelis de Houtman
Sumber: tasyaageraldine.blogspot.com
Pada tahun 1595, pelaut Belanda yang lain, yakni Cornelis de Houtman dan Piter de Keyser memulai pelayaran. Kedua pelaut ini bersama 64 pucuk meriam melakukan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk mencari tanah Hindia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah. Tahun 1596, Cornelis de Houtman beserta armadanya berhasil mencapai Kepulauan Nusantara. Ia dan rombongan mendarat di Banten. Waktu itu di Kerajaan Banten di bawah pemerintahan Sultan Abdul Mufakir Mahmud Abdulkadir. Dengan melihat pelabuhan Banten yang begitu strategis dan adanya hasil tanaman rempah-rempah di wilayah itu, Cornelis de Houtman berambisi untuk memonopoli perdagangan di Banten. Dengan kesombongan dan kadang-kadang berlaku kasar, orang-orang Belanda memaksakan kehendaknya. Hal ini tidak bisa diterima oleh rakyat dan penguasa Banten. Oleh karena itu, rakyat mulai membenci bahkan kemudian mengusir orang-orang Belanda itu. Cornelis de Houtman dan armadanya segera meningggalkan Banten dan akhirnya kembali ke Belanda.
3) Abel Tasman
Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah tenggara Australia. Pada tahun 1642, ia menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania.
Menanya
Berdasarkan pengamatan yang sudah kalian lakukan, apakah ada kesuitan dalam melakukan pengamatan tersebut atau kurang mengerti ? Coba susunah beberapa pertanyaan tentang kedatangan bangsa barat ke Indonesia!
d. Inggris
Gambar peta ekspedisi pelaut
Sumber: mochmunawar.blogspot.com
Setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan Maluku, perdagangan rempah-rempah semakin meluas. Dalam waktu singkat Lisabon berhasil menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat. Dalam keadaan ini, Inggris mendapatkan keuntungan yang tinggi, karena mendapat rempah-rempah secara bebas dan relative murah di Lisabon. Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan Portugis, maka Inggris semakin sulit mendapatkan rempah-rempah di pasar Lisabon. Oleh karena itu mereka mulai mencari rempah-rempah ke daerah timur sendiri. Pelayaranpun dimulai hingga pada akhirnya pada tahun 1600 mereka singgah di India dan mendirikan kongsi dagang yang diberi nama EIC ( East India Company ). Dari India mereka melanjutkan pelayaran dan mendarat di kepulauan Nusantara. Bahkan pada tahun 1811 Inggris dapat menguasi Tanah Hindia.
Pelayaran Inggris dilakukan oleh orang-orang sebagai berikut.
1) Sir Francis Drake
Pada tahun 1577, Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah, Drake pulang ke negerinya dan sampai di Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake belum memiliki arti penting secara ekonomis dan politis.
2) Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower berhasil membawa rombongan tersebut mendarat di Amerika Utara.
3) Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh dan Penang. Sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan kantor dagang.
4) Sir Henry Middleton
Pada tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Pelayaran ini menimbulkan persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611–1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.










Tidak ada komentar:
Posting Komentar