" Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani "
![]() |
| Ki Hadjar Dewantara |
![]() |
| Nadiem Makarim : Mendikbudristek |
Kegiatan – kegiatan dalam
Pendidikan Guru Penggerak angkatan 6 terjadwal secara pasti dan Peserta mulai
mempelajari melalui Learning Management System yang ada dengan di pandu oleh
Fasilitator, Pengajar Praktik, maupun Instruktur yang telah di tentukan. Ibu
Haryanti selaku Fasilitator mulai
membimbing dan memandu kami tentang materi materi yang ada di Modul 1.1.
Eksplorasi ibu Haryanti tentang pemahaman kami tentang materi benar benar
membawa kami membuka mata dan hati tentang Filosofi Pendidikan Ki Hadjar
Dewantara, benar – benar menjadi refleksi yang sangat berarti. Penggalian
informasi dan wawasan tentang mengenal diri sendiri, yang menitik beratkan pada
apa yang sudah ada pada diri dan apa yang belum dan harus saya lakukan dalam
memperbaiki diri menjadi bagian yang sangat menguras emosi saya saat ini.
Dengan berdiskusi, tanpa terasa
eksplorasi yang dilakukan ibu fasilitator benar – benar membawa kami melakukan
evaluasi diri atas apa yang dikerjakan oleh kami bagi peserta didik selama ini.
Pengajar Praktik pada kelompok kami, ibu Istiadah membimbing dan memandu dalam
kegiatan Lokakarya Orientasi pada hari sabtu 3 September 2022 yang turut pula mengikuti kegiatan ini kepala
sekolah, Pengawas ditempat CGP yang mengikuti Program ini. Kesepakatan kelas,
harapan dan tantangan menjadi CGP, benar benar di eksplore dalam kegiatan ini.
Fitur fitur dalam LMS yang cukup
mudah di akses dan di kerjakan sangat membantu CGP angkatan 6 dalam mempelajari
dan mengerjakan tugas secara mandiri.
Kegiatan kegiatan beralngsung seru dan tanpa terasa tugas tugas bisa
dikerjakan secara mandiri. Pada Jumat 8 September 2022 Pukul 15.30 sd 17.00
dilaksanakan Elaborasi Pemahaman bersama Instruktur, Pak Widi selaku Instruktur
memberikan materi tentang pemahaman yang sangat mendalam tentang konsep
filosofi Ki Hadjar Dewantara serta penerapannya pada konteks local social
budaya yang di kaitkan pada daerah masing masing Calon Peserta didik berada.
Evaluasi Untuk Perubahan yang
berarti
Tidak seperti yang dibayangkan dalam benak saya ketika pertama kali mendaftar menjadi Calon Guru Penggerak, setelah dua mingguan mengikuti PGP angkatan ke 6, ada beberapa materi yang benar benar menampar untuk menyadarkan saya tentang apa yang telah dilakukan selama ini. Ketika dihadapkan pada kata awal dalam materi tentang pendidikan yang menuntun sesuai kodrat alam dan kodrat zaman , menghadapkan saya pada hal hal yang selama ini telah terjadi. Proses pemaksaan kepada anak untuk menyelesaikan materi yang ada tanpa melihat tumbuh kembang dan latar belakang mereka, bagaimana saya memperlakukan peserta didik untuk menuntaskan materi untuk mencapai Kriteria ketuntasan yang ada. Belum lagi masih sering saya menyamakan kemampuan atau potensi dari semua peserta didik untuk target pribadi yang ada.
Pembelajaran yang kadang terpusat
pada diri saya, seakan mengebiri segala potensi yang ada pada diri peserta
didik. Slogan Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri
Handayani yang selama ini di hapalkan benar benar belum tergali dengan baik,
sehingga saya merasa belum melakukan apa apa dalam mewarnai dunia pendidikan
saat ini. Proses Pendidikan yang memanusiakan manusia akan terwujud apabila dalam
dunia pendidikan Indonesia guru guru telah menghayati, memahami serta
mengaktualisasi dalam kehidupan sehari hari. Sangat disayangkan , saya cukup
terlambat memahami Filosofi Pendidkan Ki Hadjar Dewantara sehingga dimungkinkan
sering melakukan mall praktek dalam proses pendidikan yang pernah saya alami.
![]() |
| Proses KBM |
Harapan kedepannya keinginan menuntun peserta didik belajar sesuai potensi serta zaman yang sedang dilaluinya saat ini dengan proses belajar yang memanusiakan manusia menjadi rules mode pendidikan di Indonesa dan dilakukan oleh para pendidik di Indonesia dengan ikhlas dan sungguh sungguh. Tumbuh kembang anak yang telah punya potensi perlu di rawat dan dan di jaga dengan sepenuh hati, contoh dan teladan yang baik serta dorongan, motivasi harus mewarnai dalam denyut nadi pendidikan Indonesia kedepannya.
Tersadar atas beberapa kekeliruan
yang terjadi selama ini, dan bekal materi yang di pelajari selama ini saya coba
implementasikan dalam pembelajaran saya. Mulai dari asesmen diagnostic awal
untuk memetakan kemampuan peserta didik coba saya lakukan sebelum materi.
Kemudian saya coba eksplorasi potensi mereka dengan berdiskusi dan
mengembangkan pertanyaan pemantiknya. Hal yang tidak diduga terjadi, pendekatan
yang saya lakukan dengan motivasi dan pembimbingan membuat mereka terpacu untuk
aktif dalam pembelajaran yang sedang terjadi. Walau baru beberapa kali
pertemuan, saya optimis dengan menerapkan filosofis pendidikan Ki Hadjar
Dewantara yang baik akan menjadikan merdeka belajar mempunyai manfaat yang
berarti. Perkembangan anak akan bisa optimal dengan lebih mengenalkan mereka
akan kemampuan diri sendiri. Dan pada akhirnya pendidikan Indonesia akan
menjadikan Peserta didik mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan yang setinggi
tingginya dengan tuntunan dari para guru di Indonesia melaui system among yang
telah ada .

.jpg)
.jpg)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar