
Organisasi internasional dibentuk guna mengatasi dan meminimalisasi masalah yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam berbagai bidang. Contohnya, Association of South East Asian Nation (ASEAN) yang merupakan salah satu organisasi internasional yang bersifat kawasan atau region.
1. Pengertian, Faktor
Pendorong dan Penghambat Kerja Sama
Gambar
KTT Asean di filipina
Sumber:
https://www.cnnindonesia.com/
ASEAN dibentuk bukan semata-mata untuk
sekedar menjalin kerja sama yang menguntungkan di negara-negara yang menjadi
anggotanya, melainkan dibentuk berdasarkan tujuan tertentu. Selain dibentuk
dengan berdasarkan tujuan tertentu, ASEAN juga mempunyai fungsi ASEAN. Tujuan
dan fungsi yang dimiliki oleh ASEAN mempunyai kedudukan masing-masing guna
memperkuat kerja sama yang terjalin pada negara-negara anggotanya maupun negara
lain. Sebagai negara pendiri ASEAN, Indonesia mempunyai peranan yang penting
dalam perhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini.
a. Faktor pendorong kerja sama
Kerja sama negara-negara ASEAN didorong
beberapa faktor antara lain, sebagai berikut.
1)
Persamaan dan perbedaan wilayah
Walaupun negara-negara ASEAN memiliki letak
geografis yang sama seperti yang pernah kita singgun pada artikel sebelumnya,
namun tentu saja kondisi wilayah setiap negara-negara itu berbeda-beda.
Perbedaan dan persamaan ini tentu saja mendorong negara-negara tersebut
menjalin kerja sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan di Asia
Tenggara.
2)
Persamaan dan perbedaan sumber
daya alam
Persamaan dan perbedaan sumber daya alam
menimbulkan interaksi yang saling membutuhkan antara dua negara atau lebih yang
mempercepat terjalinnya kerja sama antarnegara untuk mengisi kekosongan yang
ada pada setiap negara. Misalnya, Indonesia mengimpor beras dari Thailand
sebagai penghasil beras utama di ASEAN, sedangkan Thailand mengimpor komoditas
kayu dari Indonesia sebagai negara produsen kayu terbesar di ASEAN. Dari segi
persamaan SDA misalnya, Indonesia dengan negara-negara penghasil
minyak
bumi membentuk organisasi bersama bidang pengelolaan minyak bumi secara
terpadu.
3)
Perbedaan dan persamaan budaya
Budaya merupakan salah satu ciri khas suatu
negara. Corak hidup sehari-hari penduduk suatu negara identik dengan corak
budayanya. Budaya yang unik dapat menjadi potensi yang sangat berharga untuk
mendorong kunjungan wisatawan. Budaya dapat menjadi objek wisata yang sangat
menarik bagi wisatawan asing. Perbedaan budaya antarnegara akan mendorong
terjalinnya kerja sama di bidang budaya. Indonesia, Malaysia, Singapura dan
Brunei Darussalam memiliki kesamaan budaya, yaitu budaya Melayu. Persamaan ini
mendorong adanya kerja sama dalam rangka melestarikan budaya Melayu.
4)
Perbedaan perkembangan teknologi
Kerja sama dalam pengembangan teknologi harus
terus dilanjutkan dan ditingkatkan antara negara-negara yang sudah maju
teknologinya dengan negara-negara yang masih terbelakang dan berkembang atau
antarnegara yang sama tingkat teknologinya. Penyerapan teknologi hendaknya
dilakukan menurut-tahapan-tahapan dan kemampuan negara-negara tersebut menyerap
teknologi. Tahapan-tahapan ini berbeda-beda pada setiap negara tergantung SDA
dan SDM yang dimiliki. Hendaknya negara yang memiliki teknologi yang sederhana
dapat memenuhi kebutuhan teknologi tinggi dengan mendatangkan peralatan
teknologi dari luar negeri. Kerja sama teknologi dapat dilakukan dengan
transfer teknologi (TOT) terhadap peralatan teknologi yang dibeli oleh suatu
negara. Misalnya, Indonesia membeli kapal selam dari Korea Selatan dengan
perjanjian negara tersebut mau mengajarkan atau mentranfer teknologi pembuatan
kapal selam kepada Indonesia.
b.
Faktor penghambat kerja sama
Ada beberapa penyebab yang menjadi hambatan
dalam melaksanakan kerja sama negara-negara ASEAN. Faktor-faktor penghambat
kerja sama negara-negara ASEAN adalah sebagai berikut.
1)
Kebijakan protektif
Kebijakan protektif merupakan suatu kebijakan
yang bertujuan untuk melindungi kepentingan dalam negeri. Apabila kebijakan ini
diterapkan di suatu negara maka dapat menghambat terjalinnya suatu kerja sama.
2)
Perbedaan kepentingan tiap-tiap
negara.
Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan
masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara memiliki kepentingan
yang berbedabeda. Perbedaan ini dapat menghambat kerja sama yang harmonis.
3)
Perbedaan ideologi
Perbedaan ideologi masing-masing negara di
Asia Tenggara menyebabkan terjadinya konflik yang pada akhirnya akan menghambat
untuk menyatukan visi dan misi negara-negara ASEAN.
4)
Konflik dan peperangan
Terjadinya konflik dan peperangan akan
menyebabkan situasi di negara tersebut menjadi tidak kondusif, Hal demikian
akan menyebakan sulit terjalinnya kerjasama di negara-negara ASEAN.
2.
Bentuk-bentuk Kerja Sama (Sosial,
Politik, Budaya, Pendidikan dan Perkembangannya)
Kerja sama memiliki arti saling berhubungan,
saling membuat jalinan kesepakatan
dan
saling mendukung untuk kepentingan bersama yang saling menguntungkan. Kerja
sama antarnegara kawasan Asia Tenggara sudah lama dilakukan, baik secara formal
dan nonformal. Bentuk-bentuk kerja sama negara-negara ASEAN meliputi bidang
sosial, politik, budaya, dan pendidikan.
a.
Kerja Sama sosial budaya
Gambar
pertukaran pelajar antar negara ASEAN
Sumber:
https://www. Hotcourse.co.id/
Kerja sama ASEAN di bidang sosio budaya
dikenal dengan nama ASCC atau ASEAN Socio – Cultural Community. ASCC betujuan
untuk memberikan kontribusi dalam mewujudkan komunitas ASEAN yang berorientasi
pada individu-individu dan bertanggung jawab secara sosial dengan misi untuk
mendapatkan solidaritas dan persatuan antara individu maupum anggota-anggota
negara dari ASEAN itu sendiri. Area kerja sama dari komunitas ini termasuk di
dalamnya budaya, seni dan informasi, managemen bencana, pendidikan, lingkungan,
pendidikan, buruh, perkembangan desa dan eradikasi kemiskinan, kesejahteraan
sosial dan perkembangan sosial, kerja sama jasa para pemuda dan warga sipil.
Beberapa contoh konkrit dari adanya kerja sama antara negara-negara ASEAN dalam
bidang sosial budaya adalah sebagai berikut.
1)
Penanganan narkoba dan solusinya.
2)
Penanggulanan dampak bencana alam.
3)
Perlindungan terhadap difabel.
4)
Acara-acara yang diadakan untuk
mewujudkan kesejahteraan sosial.
5)
Pertukaran pelajar antar
negara-negara ASEAN.
6)
Kegiatan olahraga internasional
yang melibatkan seluruh anggota ASEAN (SEA Games).
7) Kerja sama untuk meningkatkan
pariwisata.
8)
Diadakannya kongres pemuda ASEAN.
9)
Pertukaran acara program televisi
ASEAN.
10) Misi kebudayaan dan kesenian dengan
diadakannya festival lagu ASEAN.
b.
Kerja sama bidang politik dan
keamanan
Kerja sama negara-negara ASEAN juga dilakukan
dalam bidang politik dan keamanan. Kerja sama yang dilakukan dalam bidang
politik didasarkan pada sistem Hukum internasional agar kerja sama yang
terjalin tidak menimbulkan penyebab sengketa internasional karena adanya
perbedaan sistem politik di berbagai negara. Adapun bentuk kerja sama ASEAN di
bidang politik dan keamanan adalah sebagai berikut.
1)
Defense Ministers Meeting
asean defense ministers meeting (ADMM) adalah
bentuk kerja sama di bidang politik negara-negara ASEAN yang merupakan
pertemuan rutin diantara menteri keamanan yang ada di negara-negara anggota
ASEAN. Pertemuan ini diadakan untuk membahas mengenai kerja sama dan diplomasi
politik dalam bidang pertahanan dan keamanan negara ASEAN.
2)
Pengiriman duta dan konsulat
Sebagai negara-negara yang menjaling hubungan
secara internasional, perlu adanya pengiriman duta dan konsulat sebagai wakil
negara di negara-negara ASEAN. Keberadaan duta dan konsulat diperlukan untuk
mewakili negara asal duta dan konsulat tersebut dalam berdiskusi dan
menjalankan peran sertanya dalam stabilitas politik di ASEAN. Pengiriman duta
dan konsulat merupakan hal yang rutin untuk dilakukan agar wakil negara selalu
ada dalam menajalankan fungsi dan perannya sebagai bagian dari ASEAN.
3)
Perjanjian ekstradisi ASEAN
Perjanjian ekstradisi negara ASEAN merupakan
bentuk kerja sama bidang politik dalam menangani tersangka kejahatan yang
melarikan diri ke kawasan negara-negara di ASEAN. Melalui adanya perjanjian
ekstradisi, negara-negara di ASEAN dapat melakukan kerja sama untuk
mengembalikan tersangka ke negara asalnya untuk menjaga stabilitas politik di
negara-negara ASEAN.
4)
Perjanjian kawasan bebas nuklir
Perjanjian kawasan bebas nuklir merupakan
kerja sama negara-negara ASEAN
di
bidang politik mengenai pelarangan senjata nuklir di negara ASEAN. Dalam
perjanjian ini melarang keras adanya perancangan dan pembuatan senjata nuklir
di ASEAN.
5)
Perjanjian kawasan damai, bebas,
dan netral
Perjanjian kawasan damai, bebas, dan netral
merupakan kerja sama negara-negara di ASEAN untuk menjaga masing-masing negara
agar tetap damai. Kata bebas dalam perjanjian ini mempunyai makna bahwa setiap
negara-negara ASEAN mempunyai hak untuk melakukan sesuatu secara bebas namun
tidak melanggar perjanjian atau ketentuan-ketentuan yang sudah menjadi
kesepatakan dalam ASEAN. Kata netral berarti negara-negara ASEAN tidak ikut
campur atau mengintervensi konflik yang terjadi di negara-negara lain, termasuk
di negara ASEAN sendiri.
Terlepas dari keuntungan dan peranan
Indonesia dalam organisasi ASEAN, organisasi ini telah memiliki kerja sama di
berbagai aspek dan bidang. Bentuk Kerja sama ini tidak hanya dilakukan dengan
sesama negara anggota saja, tetapi juga dilakukan dengan negara-negara lain di
luar anggota ASEAN seperti Jepang dan negara-negara Uni Eropa.
c.
Kerja sama bidang pendidikan
Negara-negara anggota ASEAN sepakat untuk
memajukan bidang pendidikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia di Asia Tenggara. Berikut ini contoh kerja sama
negara-negara ASEAN dalam bidang pendidikan.
1)
Dibentuknya The Southeast Asian
Ministers of Education Organization (SEAMEO) guna memajukan bidang
pendidikan terutama negara anggota ASEAN.
2)
Pensinkronisasian standar ijazah
antar negara anggota ASEAN.
3)
Peningkatan ilmu pengetahuan
kalangan pemuda ASEAN dalam proses integrasi Regional.
4)
Pembentukan kelompok peneliti
antarnegara.
5)
Pertukaran pelajar antarnegara
anggota.
6)
Peningkatan kualitas sumber daya
manusia negara anggota ASEAN agar mampu bersaing baik di tingkat
regional maupun internasional.
7)
Pembentukan kurikulum sekolah di
negara-negara ASEAN yang berprinsipkan demokrasi, berorientasi pada perdamaian,
serta menghargai HAM.
8)
ASEAN Council of Teachers
Convention (ACT ) di Sanur, Denpasar, pada tanggal 8 Desember 2012 ), dengan
tema ASEAN Community 2015 : Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity.
Pada pertemuan ini hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunai Darussalam,
Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Selatan.
9)
Penawaran beasiswa pendidikan.
Contohnya, Singapura memberikan beasiswa latihan pengelolaan jasa pelabuhan
udara, kesehatan dan keselamatan kerja industry, komunikasi bahari, dan
lain-lain. Contoh lain adalah Indonesia memberikan beasiswa pendidikan
kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar negara-negara anggota ASEAN dan
kawasan negara berkembang.
10)
Negara-negara ASEAN memanfaatkan
beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di Negara-negara ASEAN dan
jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana
Beasiswa ASEAN-Jepang ).
d.
Kerja sama ekonomi
Semenjak ASEAN didirikan, kerja sama
pada bidang ekonomi yang terjalin diantara negara-negara anggota maupun negara
bukan anggota sudah berjalan dengan baik. Adapun bentuk-bentuk kerja sama ASEAN
dalam bidang ekonomi adalah sebagai berikut.
1)
Penyelanggaraan Proyek Industri
Dalam menjalin kerja samanya di
bidang ekonomi, negara-negara anggota ASEAN secara bersama-sama melebarkan
sayap kerja samanya dalam sektor industri. Sektor industri yang dinaungi oleh
negara-negara ASEAN sangat beragam. Semua bentuk kerja sama dalam proyek
industri ini dilakukan untuk kemajuan bersama negara-negara anggota ASEAN.
Beberapa proyek industri yang dilakukan
oleh ASEAN meliputi industri pupuk, tembaga, vaksin, dan abu soda. Adapun
beberapa proyek industrinya adalah sebagai berikut:
(a)
ASEAN Aceh Fertilizer Project yang
merupakan pabrik pupuk di Aceh- Indonesia.
(b)
ASEAN Urea Project yang merupakan
pabrik pupuk di Malaysia.
(c)
ASEAN Copper Fabrication Project
yang merupakan pabrik industri tembaga di Filipina.
(d)
ASEAN Vaccine Project yang
memproduksi vaksin di Singapura.
(e)
Rock Salt Soda Ash Project yang
memproduksi abu soda di Thailand.
2)
Kawasan perdagangan bebas
Kawasan perdagangan Bebas ASEAN atau
yang biasa disebut dengan AFTA (ASEAN Free Trade Area) merupakan bentuk kerja
sama negara-negara ASEAN di bidang ekonomi yang merupakan suatu persetujuan
dalam pengelolaan sektor produksi-produksi lokal yang ada di seluruh
negara-negara ASEAN tanpa terkecuali. Keberadaan AFTA guna meningkatkan daya
saing negara-negara ASEAN dalam melakukan produksi untuk pasar dunia dengan
adanya penghapusan bea dalam ASEAN itu sendiri. Selain itu, dengan adanya AFTA
dapat meningkatkan investasi oleh pihak asing secara langung untuk
negara-negara ASEAN.
3)
Koperasi ASEAN
Gambar
Sekretaris jendral ASEAN
Sumber:
https://bisnis.tempo.co
Koperasi ASEAN atau ASEAN
Cooperative Organization (ACO) merupakan salah satu bentuk kerja sama
negara-negara ASEAN dalam bidang ekonomi. Oganisasi ini merupakan organisasi
yang bergerak dalam bidang koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan
negara-negara ASEAN. Dalam tujuannya, koperasi ASEAN mempunyai keinginan untuk
mengkokokah organisasinya sebagai sebuah gerakan koperasi yang menopang
perekonomian di Asia Tenggara.
4)
Penyediaan cadangan pangan
Beberapa negara anggota ASEAN seperti
Thailand, Indonesia, dan Kamboja dikenal sebagai lumbung padi ASEAN. Sampai
sekarang ini, negara-negara tersebut konsinten dalam penyediaan cadangan pangan
bagi negara-negara anggota ASEAN. Bentuk kerja sama dalam penyediaan cadangan pangan
tidak hanya dilakukan untuk kerja sama yang saling menguntungkan, tetapi juga
dalam keadaan yang darurat. Misalnya, ketika negara salah satu negara ASEAN
sedang mengalami krisis pangan karena bencana, maka negara lain siap menyuplai
cadangan pangan untuk negara tersebut. Beberapa negara anggota ASEAN yang telah
mempersiapkan diri untuk menjadi penyedia cadangan pangan untuk keadaan darurat
adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.
5)
Pembukaan pusat promosi ASEAN
Meskipun ASEAN sudah dikenal oleh berbagai
negara-negara di dunia melalui PBB, ASEAN tetap perlu mempromosikan dirinya
pada dunia luar. Promosi yang dilakukan oleh ASEAN meliputi sektor perdagangan,
pariwisata, dan investasi. Pembukaan pusat promosi ASEAN dilakukan di negara
Jepang yang merupakan negara yang mempunyai perkembangan cepat dalam berbagai
sektor. Pembukaan pusat promosi di Jepang mempunyai tujuan untuk melakukan
peningkatan kegiatan ekspor dari negara-negara ASEAN ke Jepang dan juga
meningkatkan jumlah investor Jepang bagi negara-negara ASEAN.
3. Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya, dan Pendidikan
terhadap
Kehidupan di ASEAN
Negara-negara ASEAN menjalin kerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama tersebut
berpengaruh terhadap perkembangan negara-negara ASEAN.
a.
Bidang ekonomi
Kegiatan ekonomi di kawasan Asia Tenggara
ditandai adanya kegiatan perdagangan di negara-negara kawasan Asia Tenggara.
Negara-negara di kawasan Asia Tenggara membutuhkan barang dan jasa dari negara
lain. Distribusi ini dilakukan dengan melakukan ekspor dan impor antarnegara di
kawasan Asia Tenggara. Pengaruh kerja sama di bidang ekonomi ASEAN tentunya
bisa meningkatkan tingkat perekonomian kawasan tersebut, misalnya dengan adanya
AFTA. Dampak positifnya produk-produk negara-negara ASEAN mendapat akses untuk
bersaing di pasar dunia, plus meningkatkan kualitasnya. Dampak negatifnya bila
negara tertentu belum siap penuh, tenaga kerja lokal bakal kalah bersaing
dengan tenaga kerja dari negara tetangga.
Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah
pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Kesepakatan ini
dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat, serta bisa menyaingi Tiongkok dan
India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini
sangat dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan
kesejahteraan. Pasar tunggal ini disebut dengan istilah Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA).
MEA membuka peluang satu negara menjual
barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, akan
dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, insinyur guru,
akuntan, dan lain-lain. Bentuk interaksi ini akan membuka peluang tenaga kerja
asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di negara-negara Asean yang
kekurangan sumber daya manusianya.
b.
Bidang sosial
Masalah-masalah kemanusiaan banyak terjadi
akibat interaksi sosial yang masih dipengaruhi sekat-sekat kepantingan. Pada
tahun 2015, ribuan pengungsi Myanmar membanjiri negara-negara tetangga, yaitu
Malaysia, Thailand, dan Indonesia dengan menggunakan perahu. Para imigran gelap
berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang
mengungsi ataupun negara tujuan pengungsi. ASEAN mengimbau negara-negara
anggotanya agar menerima untuk sementara waktu para imigran atas pertimbangan
kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan
suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan pengungsian.
c.
Budaya
Gambar
festival budaya ASEAN
Sumber:
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id
Pengaruh dibidang budaya dapat mempromosikan
budaya lokal masing-masing di tingkat dunia. Dampak positifnya, masyarakat di
kawasan tersebut akan lebih aktif berpartisipasi dalam pelestarian budaya
mereka. Dampak negatifnya, tidak semua budaya dapat ditampilkan dan
dipromosikan dalam kerja sama tersebut. Kebudayaan adalah salah satu diantara 3
(tiga) pilar utama ASEAN dalam proses mengarah ke tujuan membangun komunitas
pada tahun 2015. Konfrensi ke 6 Menteri Kebudayaan dan kesenian ASEAN di Kota
Hue Vietnam, menegaskan tekad semua negara ASEAN tentang satu komunitas
bersama, visi bersama, dan jati diri bersama. Banyak kegiatan hingga saat ini
telah atau sedang dilaksanakan, misalnya membangun Kota Budaya ASEAN, Pemuda
ASEAN, dan Jaringan Kota Kuno ASEAN. Beberapa aktivitas yang dilakukan sebagai
komitmen kebudayaan ASEAN antara lain sebagai berikut.
1)
Perkemahan budaya serumpun ASEAN
Perkemahan Budaya Serumpun ASEAN adalah
kegiatan perkemahan budaya negara-negara ASEAN yang diprakarsai tiga negara,
yaitu Indonesia- Malaysia- Brunei Darussalam. Kegiatan ini bertujuan menanamkan
dan meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa serumpun demu
menciptakan ketahanan budaya.
2)
Festival budaya ASEAN
Festival Budaya Asean (FBA) digelar di Kota
Purwakarta, Jawa Barat, tanggal 29 Juni 2013.
3)
Industri musik
Industri musik merupakan salah satu bentuk
kebudayaan. Di Indonesia, salah satu musik khasnya adalah musik dangdut.
Perkembangan industri musik sangat maju. Konser, festival musik, dan berbagai
even lainnya menunjukkan hal tersebut.
d.
Bidang politik
Bidang politik berpengaruh pada peningkatan
hubungan kerja sama antaranggota ASEAN dalam bidang pemerintahan. Dampak
positifnya, negara-negara di kawasan tersebut kian memiliki hubungan erat yang
dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup rakyatnya dengan berbagai
kebijakan. Dampak negatifnya, dana pemerintah daerah yang bekerja sama dengan
negara lain di ASEAN, harus diserap untuk kunjungan rutin para pejabatnya,
bukan untuk kesejahteraan masyarakat bila tidak digunakan efektif. Selain itu,
beberapa kasus yang menjadi sorotan di kawasan ASEAN, sebagai berikut.
1)
Pekerja migran
Beberapa pekerja migran yang menjadi
perhatian negara-negara ASEAN antara lain kerja paksa tenaga asing dengan biaya
murah dan perdagangan pekerja rumah tangga migran. Bagi ASEAN, kasus tersebut
menjadi perhatian tersendiri.
2)
Sengketa perbatasan
Wilayah Masalah perbatasan wilayah telah
menjadi persoalan di beberapa negara ASEAN, seperti kasus Pulau Natuna, kasus
Sipadan dan Ligitan, Kasus Kepulauan Spratly, dan Kuil Preah Vihear, dan Pulau
Pedra Branca.
e.
Pendidikan
Di bidang pendidikan, kerja sama tersebut
akan berpengaruh pada mutu pendidikan negara-negara di kawasan tersebut. Dampak
positifnya, mutu pendidikan akan meningkat dan siswa-siswa bisa mendapat
kesempatan untuk studi banding dan pertukaran pelajar. Dampak negatifnya hanya
sekolah tertentu yang bisa mendapatkan kesempatan tersebut.
Ketimpangan
kualitas pendidikan antarnegara ASEAN menjadi salah satu kendala terbesar
ASEAN. Dari 10 negara ASEAN, terdapat 7.446 perguruan tinggi dengan mutu
pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri ASEAN
dalam bidang pendidikan.
4.
Upaya-upaya Meningkatkan Kerja
Sama di Antara Negara-Negara ASEAN
Kerja sama negara-negara ASEAN yang dibangun
harus berfokus pada masyarakat (people-centered approach) dalam berbagai sektor
(multisektor). Melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat
ASEAN tahun 2015 terus ditingkatkan. Tiga pilar tersebut yaitu kerja sama dalam
bidang politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. ASEAN dibentuk dengan
tujuan yang sudah tercatat dalam deklarasi Bangkok yang isinya mencakup kerja
sama dalam mempercepat pertumbuhan tiap negara anggotanya, menjaga perdamaian,
saling membantu untuk kepentingan bersama dalam menyelesaikan masalah negara.
Berikut upaya-upaya meningkatkan kerja sama di negara-negara kawasan ASEAN.
a.
Pertahanan dan keamanan
Gambar
kerjasama sektor keamanan ASEAN
Sumber:
https://www.liputan6.com/
Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015
didasarkan salah satunya melalui pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN.
Komunitas Keamanan ASEAN yang kemudian diubah menjadi Komunitas Politik
Keamanan ASEAN sejalan dengan Piagam ASEAN bertujuan mempercepat kerja sama
politik keamanan di ASEAN untuk mewujudkan perdamaian di kawasan, termasuk
dengan masyarakat internasional. Dalam mencapai Komunitas Politik Keamanan
ASEAN, disusun langkah – langkah yang tertuang dalam ASEAN Political Security
Community Blueprint (APSC) Bluerpint sebagai kelanjutan dari Rencana Aksi
Komunitas Keamanan ASEAN dan Vientiane Action Programme (VAP). Dalam kaitan
ini, berbagai usulan Indonesia telah
dapat diterima seperti pemajuan prinsip-prinsip demokrasi, pemajuan dan
perlindungan HAM, mendorong tata kelola pemerintahan
yang
baik dengan memerangi korupsi, kerja sama penanganan illegal fishing,
menyinergikan langkah pembentukan Komisi Pemajuan dan Perlindungan Hak
Perempuan dan Anak, dan mendorong penyusunan instrumen ASEAN untuk pemajuan dan
perlindungan hak pekerja migran.
Dominasi negara-negara kuat dunia di ASEAN
merupakan hal yang perlu diterima sebagai kenyataan. Kepentingan ekonomi atas
wilayah ASEAN menjadi akar pengaruh mereka di wilayah ini. Kekuatan Tiongkok,
dan Amerika akan melakukan usaha-usaha pengamanan bagi jalur ekonomi mereka.
Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota
ASEAN untuk antisipatif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan.
Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRT dapat menjadi sebuah ancaman.
Selain juga kekuatan Amerika Serikat, Australia, dan Jepang. Secara internal
ASEAN juga terjadi permasalahan dengan usaha-usaha peningkatan perekonomian
bersama.
b.
Zona Perdagangan Bebas atau ASEAN
Free Trade Area (AFTA) dan adanya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
Gambar MEA
Sumber:
www.balikpapantoday.net
Program ini resmi dimulai sejak CEPT
Agreement ditandatangini 28 Januari 1992 dan menjadi faktor pendorong terjadinya
perdagangan internasional di kawasan ASEAN. Hanya ada enam negara yang sudah
menyepakati AFTA yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan
Brunei Darussalam. Seiring upaya meningkatkan kerja sama antar negara ASEAN
berjalannya waktu Vietnam bergabung tahun 1995, diikuti Laos dan Myanmar tahun
1997. Tujuannya adalah untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara tempat produksi
kelas dunia sehingga produk-produknya bisa bersaing di pasar global serta
meningkatkan dan mempermudah perdagangan antara setiap negara anggota ASEAN.
Keuntungan yang didapatkan dari program ini
sangat dirasakan setiap negara anggota ASEAN. Barang-barang yang diproduksi
dengan harga tinggi kini bisa sampai pada konsumen dengan harga rendah. Selain
itu, kawasan ASEAN juga jadi lebih menarik bagi para investor karena kawasannya
yang terintegrasi bersamasama. Khususnya bagi Indonesia, AFTA telah
menghadirkan sejumlah keuntungan diantaranya peluang pasar yang semakin besar,
biaya produksi yang semakin rendah dan produk yag tersedia dipasar domestik
semakin beragam.
c.
Kerja sama antar sekolah maupun
universitas di kawasan Asia Tenggara
Saat ini sudah banyak kerja sama Indonesia
dengan upaya meningkatkan kerja sama antar negara ASEAN dalam bidang ini.
Banyak tersedia program beasiswa belajar di luar negeri, baik dari lembaga
pendidikan berbasis negeri maupun yang swasta. Banyak kerja sama yang dapat
terbentuk dari adanya program studi ke negara lain di kawasan Asia Tenggara.
Para pelajar yang nantinya sudah menyelesaikan pendidikannya, bisa memulai
karir di negara tempat dia belajar, membantu meningkatkan perekonomian negara
yang sudah tempat mereka belajar dan nantinya bisa kembali ke negara asalnya
untuk membangun negaranya menjadi tempat yang lebih baik dengan menerapkan ilmu
dan pengalaman yang sudah didapatkannya.
b.
Event kebudayaan atau olahraga
yang diikuti negara di kawasan Asia Tenggara
SEA Games dilaksanakan setiap 2 tahun sekali
dan masih digelar sebagai acara olahraga tahunan yang dinanti-nantikan oleh
atlet olahraga di negara-negara Asia Tenggara. Event olahraga yang diadakan ini
bukan untuk unjuk gigi dengan usaha saling menjatuhkan tim negara lain. Tujuan
utamanya tak lain adalah menjalin tali silaturahmi sebagai contoh hidup rukun
antar sesama negara Asia Tenggara. Selain SEA Games, ada juga
pertandingan-pertandingan persahabatan antarnegara di kawasan Asia Tenggara
misalnya yang sering kita lihat yaitu pertandingan sepak bola.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar