Jumat, 11 September 2020

Interaksi antara Negara Negara ASEAN ( Materi Kelas VIII )

  GURU BERBAGI | Interaksi antar negara-negara ASEAN _gr MTsN1Toli2

 Organisasi internasional dibentuk guna mengatasi dan meminimalisasi masalah yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam berbagai bidang. Contohnya, Association of South East Asian Nation (ASEAN) yang merupakan salah satu organisasi internasional yang bersifat kawasan atau region.

           

 

1.         Pengertian, Faktor Pendorong dan Penghambat Kerja Sama

            


            Gambar KTT Asean di filipina

            Sumber: https://www.cnnindonesia.com/

ASEAN dibentuk bukan semata-mata untuk sekedar menjalin kerja sama yang menguntungkan di negara-negara yang menjadi anggotanya, melainkan dibentuk berdasarkan tujuan tertentu. Selain dibentuk dengan berdasarkan tujuan tertentu, ASEAN juga mempunyai fungsi ASEAN. Tujuan dan fungsi yang dimiliki oleh ASEAN mempunyai kedudukan masing-masing guna memperkuat kerja sama yang terjalin pada negara-negara anggotanya maupun negara lain. Sebagai negara pendiri ASEAN, Indonesia mempunyai peranan yang penting dalam perhimpunan negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini.

a.         Faktor pendorong kerja sama

Kerja sama negara-negara ASEAN didorong beberapa faktor antara lain, sebagai berikut.

1)         Persamaan dan perbedaan wilayah

Walaupun negara-negara ASEAN memiliki letak geografis yang sama seperti yang pernah kita singgun pada artikel sebelumnya, namun tentu saja kondisi wilayah setiap negara-negara itu berbeda-beda. Perbedaan dan persamaan ini tentu saja mendorong negara-negara tersebut menjalin kerja sama untuk menjaga stabilitas dan keamanan kawasan di Asia Tenggara.

2)         Persamaan dan perbedaan sumber daya alam

Persamaan dan perbedaan sumber daya alam menimbulkan interaksi yang saling membutuhkan antara dua negara atau lebih yang mempercepat terjalinnya kerja sama antarnegara untuk mengisi kekosongan yang ada pada setiap negara. Misalnya, Indonesia mengimpor beras dari Thailand sebagai penghasil beras utama di ASEAN, sedangkan Thailand mengimpor komoditas kayu dari Indonesia sebagai negara produsen kayu terbesar di ASEAN. Dari segi persamaan SDA misalnya, Indonesia dengan negara-negara penghasil

minyak bumi membentuk organisasi bersama bidang pengelolaan minyak bumi secara terpadu.

3)         Perbedaan dan persamaan budaya

Budaya merupakan salah satu ciri khas suatu negara. Corak hidup sehari-hari penduduk suatu negara identik dengan corak budayanya. Budaya yang unik dapat menjadi potensi yang sangat berharga untuk mendorong kunjungan wisatawan. Budaya dapat menjadi objek wisata yang sangat menarik bagi wisatawan asing. Perbedaan budaya antarnegara akan mendorong terjalinnya kerja sama di bidang budaya. Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam memiliki kesamaan budaya, yaitu budaya Melayu. Persamaan ini mendorong adanya kerja sama dalam rangka melestarikan budaya Melayu.

4)         Perbedaan perkembangan teknologi

Kerja sama dalam pengembangan teknologi harus terus dilanjutkan dan ditingkatkan antara negara-negara yang sudah maju teknologinya dengan negara-negara yang masih terbelakang dan berkembang atau antarnegara yang sama tingkat teknologinya. Penyerapan teknologi hendaknya dilakukan menurut-tahapan-tahapan dan kemampuan negara-negara tersebut menyerap teknologi. Tahapan-tahapan ini berbeda-beda pada setiap negara tergantung SDA dan SDM yang dimiliki. Hendaknya negara yang memiliki teknologi yang sederhana dapat memenuhi kebutuhan teknologi tinggi dengan mendatangkan peralatan teknologi dari luar negeri. Kerja sama teknologi dapat dilakukan dengan transfer teknologi (TOT) terhadap peralatan teknologi yang dibeli oleh suatu negara. Misalnya, Indonesia membeli kapal selam dari Korea Selatan dengan perjanjian negara tersebut mau mengajarkan atau mentranfer teknologi pembuatan kapal selam kepada Indonesia.

 

b.         Faktor penghambat kerja sama

Ada beberapa penyebab yang menjadi hambatan dalam melaksanakan kerja sama negara-negara ASEAN. Faktor-faktor penghambat kerja sama negara-negara ASEAN adalah sebagai berikut.

1)         Kebijakan protektif

Kebijakan protektif merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk melindungi kepentingan dalam negeri. Apabila kebijakan ini diterapkan di suatu negara maka dapat menghambat terjalinnya suatu kerja sama.

2)         Perbedaan kepentingan tiap-tiap negara.

Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan negara di dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara memiliki kepentingan yang berbedabeda. Perbedaan ini dapat menghambat kerja sama yang harmonis.

3)         Perbedaan ideologi

Perbedaan ideologi masing-masing negara di Asia Tenggara menyebabkan terjadinya konflik yang pada akhirnya akan menghambat untuk menyatukan visi dan misi negara-negara ASEAN.

4)         Konflik dan peperangan

Terjadinya konflik dan peperangan akan menyebabkan situasi di negara tersebut menjadi tidak kondusif, Hal demikian akan menyebakan sulit terjalinnya kerjasama di negara-negara ASEAN.

2.         Bentuk-bentuk Kerja Sama (Sosial, Politik, Budaya, Pendidikan dan Perkembangannya)

Kerja sama memiliki arti saling berhubungan, saling membuat jalinan kesepakatan

dan saling mendukung untuk kepentingan bersama yang saling menguntungkan. Kerja sama antarnegara kawasan Asia Tenggara sudah lama dilakukan, baik secara formal dan nonformal. Bentuk-bentuk kerja sama negara-negara ASEAN meliputi bidang sosial, politik, budaya, dan pendidikan.

a.         Kerja Sama sosial budaya

            


            Gambar pertukaran pelajar antar negara ASEAN

            Sumber: https://www. Hotcourse.co.id/

Kerja sama ASEAN di bidang sosio budaya dikenal dengan nama ASCC atau ASEAN Socio – Cultural Community. ASCC betujuan untuk memberikan kontribusi dalam mewujudkan komunitas ASEAN yang berorientasi pada individu-individu dan bertanggung jawab secara sosial dengan misi untuk mendapatkan solidaritas dan persatuan antara individu maupum anggota-anggota negara dari ASEAN itu sendiri. Area kerja sama dari komunitas ini termasuk di dalamnya budaya, seni dan informasi, managemen bencana, pendidikan, lingkungan, pendidikan, buruh, perkembangan desa dan eradikasi kemiskinan, kesejahteraan sosial dan perkembangan sosial, kerja sama jasa para pemuda dan warga sipil. Beberapa contoh konkrit dari adanya kerja sama antara negara-negara ASEAN dalam bidang sosial budaya adalah sebagai berikut.

1)         Penanganan narkoba dan solusinya.

2)         Penanggulanan dampak bencana alam.

3)         Perlindungan terhadap difabel.

4)         Acara-acara yang diadakan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.

5)         Pertukaran pelajar antar negara-negara ASEAN.

6)         Kegiatan olahraga internasional yang melibatkan seluruh anggota ASEAN (SEA Games).

7)         Kerja sama untuk meningkatkan pariwisata.

8)         Diadakannya kongres pemuda ASEAN.

9)         Pertukaran acara program televisi ASEAN.

10)        Misi kebudayaan dan kesenian dengan diadakannya festival lagu ASEAN.

b.         Kerja sama bidang politik dan keamanan

Kerja sama negara-negara ASEAN juga dilakukan dalam bidang politik dan keamanan. Kerja sama yang dilakukan dalam bidang politik didasarkan pada sistem Hukum internasional agar kerja sama yang terjalin tidak menimbulkan penyebab sengketa internasional karena adanya perbedaan sistem politik di berbagai negara. Adapun bentuk kerja sama ASEAN di bidang politik dan keamanan adalah sebagai berikut.

1)         Defense Ministers Meeting

asean defense ministers meeting (ADMM) adalah bentuk kerja sama di bidang politik negara-negara ASEAN yang merupakan pertemuan rutin diantara menteri keamanan yang ada di negara-negara anggota ASEAN. Pertemuan ini diadakan untuk membahas mengenai kerja sama dan diplomasi politik dalam bidang pertahanan dan keamanan negara ASEAN.

2)         Pengiriman duta dan konsulat

Sebagai negara-negara yang menjaling hubungan secara internasional, perlu adanya pengiriman duta dan konsulat sebagai wakil negara di negara-negara ASEAN. Keberadaan duta dan konsulat diperlukan untuk mewakili negara asal duta dan konsulat tersebut dalam berdiskusi dan menjalankan peran sertanya dalam stabilitas politik di ASEAN. Pengiriman duta dan konsulat merupakan hal yang rutin untuk dilakukan agar wakil negara selalu ada dalam menajalankan fungsi dan perannya sebagai bagian dari ASEAN.

3)         Perjanjian ekstradisi ASEAN

Perjanjian ekstradisi negara ASEAN merupakan bentuk kerja sama bidang politik dalam menangani tersangka kejahatan yang melarikan diri ke kawasan negara-negara di ASEAN. Melalui adanya perjanjian ekstradisi, negara-negara di ASEAN dapat melakukan kerja sama untuk mengembalikan tersangka ke negara asalnya untuk menjaga stabilitas politik di negara-negara ASEAN.

4)         Perjanjian kawasan bebas nuklir

Perjanjian kawasan bebas nuklir merupakan kerja sama negara-negara ASEAN

di bidang politik mengenai pelarangan senjata nuklir di negara ASEAN. Dalam perjanjian ini melarang keras adanya perancangan dan pembuatan senjata nuklir di ASEAN.

5)         Perjanjian kawasan damai, bebas, dan netral

Perjanjian kawasan damai, bebas, dan netral merupakan kerja sama negara-negara di ASEAN untuk menjaga masing-masing negara agar tetap damai. Kata bebas dalam perjanjian ini mempunyai makna bahwa setiap negara-negara ASEAN mempunyai hak untuk melakukan sesuatu secara bebas namun tidak melanggar perjanjian atau ketentuan-ketentuan yang sudah menjadi kesepatakan dalam ASEAN. Kata netral berarti negara-negara ASEAN tidak ikut campur atau mengintervensi konflik yang terjadi di negara-negara lain, termasuk di negara ASEAN sendiri.

Terlepas dari keuntungan dan peranan Indonesia dalam organisasi ASEAN, organisasi ini telah memiliki kerja sama di berbagai aspek dan bidang. Bentuk Kerja sama ini tidak hanya dilakukan dengan sesama negara anggota saja, tetapi juga dilakukan dengan negara-negara lain di luar anggota ASEAN seperti Jepang dan negara-negara Uni Eropa.

c.         Kerja sama bidang pendidikan

Negara-negara anggota ASEAN sepakat untuk memajukan bidang pendidikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Asia Tenggara. Berikut ini contoh kerja sama negara-negara ASEAN dalam bidang pendidikan.

1)         Dibentuknya The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) guna memajukan bidang pendidikan terutama negara anggota ASEAN.

2)         Pensinkronisasian standar ijazah antar negara anggota ASEAN.

3)         Peningkatan ilmu pengetahuan kalangan pemuda ASEAN dalam proses integrasi Regional.

4)         Pembentukan kelompok peneliti antarnegara.

5)         Pertukaran pelajar antarnegara anggota.

6)         Peningkatan kualitas sumber daya manusia negara anggota ASEAN agar mampu bersaing baik di tingkat regional maupun internasional.

7)         Pembentukan kurikulum sekolah di negara-negara ASEAN yang berprinsipkan demokrasi, berorientasi pada perdamaian, serta menghargai HAM.

8)         ASEAN Council of Teachers Convention (ACT ) di Sanur, Denpasar, pada tanggal 8 Desember 2012 ), dengan tema ASEAN Community 2015 : Teacher Professionalism for Quality Education and Humanity. Pada pertemuan ini hadir organisasi guru dari Indonesia, Brunai Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, serta Korea Selatan.

9)         Penawaran beasiswa pendidikan. Contohnya, Singapura memberikan beasiswa latihan pengelolaan jasa pelabuhan udara, kesehatan dan keselamatan kerja industry, komunikasi bahari, dan lain-lain. Contoh lain adalah Indonesia memberikan beasiswa pendidikan kedokteran, bahasa, dan seni kepada pelajar negara-negara anggota ASEAN dan kawasan negara berkembang.

10)        Negara-negara ASEAN memanfaatkan beasiswa untuk belajar di berbagai universitas di Negara-negara ASEAN dan jepang atas biaya yang diberikan oleh ASEAN-Japan Scholarship Fund (Dana Beasiswa ASEAN-Jepang ).

d.         Kerja sama ekonomi

            Semenjak ASEAN didirikan, kerja sama pada bidang ekonomi yang terjalin diantara negara-negara anggota maupun negara bukan anggota sudah berjalan dengan baik. Adapun bentuk-bentuk kerja sama ASEAN dalam bidang ekonomi adalah sebagai berikut.

1)         Penyelanggaraan Proyek Industri

            Dalam menjalin kerja samanya di bidang ekonomi, negara-negara anggota ASEAN secara bersama-sama melebarkan sayap kerja samanya dalam sektor industri. Sektor industri yang dinaungi oleh negara-negara ASEAN sangat beragam. Semua bentuk kerja sama dalam proyek industri ini dilakukan untuk kemajuan bersama negara-negara anggota ASEAN. Beberapa proyek industri  yang dilakukan oleh ASEAN meliputi industri pupuk, tembaga, vaksin, dan abu soda. Adapun beberapa proyek industrinya adalah sebagai berikut:

(a)        ASEAN Aceh Fertilizer Project yang merupakan pabrik pupuk di Aceh- Indonesia.

(b)        ASEAN Urea Project yang merupakan pabrik pupuk di Malaysia.

(c)        ASEAN Copper Fabrication Project yang merupakan pabrik industri tembaga di Filipina.

(d)        ASEAN Vaccine Project yang memproduksi vaksin di Singapura.

(e)        Rock Salt Soda Ash Project yang memproduksi abu soda di Thailand.

2)         Kawasan perdagangan bebas

            Kawasan perdagangan Bebas ASEAN atau yang biasa disebut dengan AFTA (ASEAN Free Trade Area) merupakan bentuk kerja sama negara-negara ASEAN di bidang ekonomi yang merupakan suatu persetujuan dalam pengelolaan sektor produksi-produksi lokal yang ada di seluruh negara-negara ASEAN tanpa terkecuali. Keberadaan AFTA guna meningkatkan daya saing negara-negara ASEAN dalam melakukan produksi untuk pasar dunia dengan adanya penghapusan bea dalam ASEAN itu sendiri. Selain itu, dengan adanya AFTA dapat meningkatkan investasi oleh pihak asing secara langung untuk negara-negara ASEAN.

3)         Koperasi ASEAN

            


            Gambar Sekretaris jendral ASEAN

            Sumber: https://bisnis.tempo.co

            Koperasi ASEAN atau ASEAN Cooperative Organization (ACO) merupakan salah satu bentuk kerja sama negara-negara ASEAN dalam bidang ekonomi. Oganisasi ini merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan negara-negara ASEAN. Dalam tujuannya, koperasi ASEAN mempunyai keinginan untuk mengkokokah organisasinya sebagai sebuah gerakan koperasi yang menopang perekonomian di Asia Tenggara.

4)         Penyediaan cadangan pangan

Beberapa negara anggota ASEAN seperti Thailand, Indonesia, dan Kamboja dikenal sebagai lumbung padi ASEAN. Sampai sekarang ini, negara-negara tersebut konsinten dalam penyediaan cadangan pangan bagi negara-negara anggota ASEAN. Bentuk kerja sama dalam penyediaan cadangan pangan tidak hanya dilakukan untuk kerja sama yang saling menguntungkan, tetapi juga dalam keadaan yang darurat. Misalnya, ketika negara salah satu negara ASEAN sedang mengalami krisis pangan karena bencana, maka negara lain siap menyuplai cadangan pangan untuk negara tersebut. Beberapa negara anggota ASEAN yang telah mempersiapkan diri untuk menjadi penyedia cadangan pangan untuk keadaan darurat adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.

5)         Pembukaan pusat promosi ASEAN

Meskipun ASEAN sudah dikenal oleh berbagai negara-negara di dunia melalui PBB, ASEAN tetap perlu mempromosikan dirinya pada dunia luar. Promosi yang dilakukan oleh ASEAN meliputi sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi. Pembukaan pusat promosi ASEAN dilakukan di negara Jepang yang merupakan negara yang mempunyai perkembangan cepat dalam berbagai sektor. Pembukaan pusat promosi di Jepang mempunyai tujuan untuk melakukan peningkatan kegiatan ekspor dari negara-negara ASEAN ke Jepang dan juga meningkatkan jumlah investor Jepang bagi negara-negara ASEAN.

 



3.         Pengaruh Kerja Sama Bidang Ekonomi, Sosial, Politik, Budaya, dan Pendidikan

terhadap Kehidupan di ASEAN

Negara-negara ASEAN menjalin kerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di kawasan Asia Tenggara. Kerja sama tersebut berpengaruh terhadap perkembangan negara-negara ASEAN.

a.         Bidang ekonomi

Kegiatan ekonomi di kawasan Asia Tenggara ditandai adanya kegiatan perdagangan di negara-negara kawasan Asia Tenggara. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara membutuhkan barang dan jasa dari negara lain. Distribusi ini dilakukan dengan melakukan ekspor dan impor antarnegara di kawasan Asia Tenggara. Pengaruh kerja sama di bidang ekonomi ASEAN tentunya bisa meningkatkan tingkat perekonomian kawasan tersebut, misalnya dengan adanya AFTA. Dampak positifnya produk-produk negara-negara ASEAN mendapat akses untuk bersaing di pasar dunia, plus meningkatkan kualitasnya. Dampak negatifnya bila negara tertentu belum siap penuh, tenaga kerja lokal bakal kalah bersaing dengan tenaga kerja dari negara tetangga.

Para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015. Kesepakatan ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat, serta bisa menyaingi Tiongkok dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk memperluas lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pasar tunggal ini disebut dengan istilah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

MEA membuka peluang satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, akan dibentuk pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, insinyur guru, akuntan, dan lain-lain. Bentuk interaksi ini akan membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di negara-negara Asean yang kekurangan sumber daya manusianya.

b.         Bidang sosial

Masalah-masalah kemanusiaan banyak terjadi akibat interaksi sosial yang masih dipengaruhi sekat-sekat kepantingan. Pada tahun 2015, ribuan pengungsi Myanmar membanjiri negara-negara tetangga, yaitu Malaysia, Thailand, dan Indonesia dengan menggunakan perahu. Para imigran gelap berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan pengungsi. ASEAN mengimbau negara-negara anggotanya agar menerima untuk sementara waktu para imigran atas pertimbangan kemanusiaan. Migrasi ini berpengaruh terhadap dinamika jumlah kependudukan suatu negara baik bagi yang mengungsi ataupun negara tujuan pengungsian.

c.         Budaya

            




            Gambar festival budaya ASEAN

            Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id

Pengaruh dibidang budaya dapat mempromosikan budaya lokal masing-masing di tingkat dunia. Dampak positifnya, masyarakat di kawasan tersebut akan lebih aktif berpartisipasi dalam pelestarian budaya mereka. Dampak negatifnya, tidak semua budaya dapat ditampilkan dan dipromosikan dalam kerja sama tersebut. Kebudayaan adalah salah satu diantara 3 (tiga) pilar utama ASEAN dalam proses mengarah ke tujuan membangun komunitas pada tahun 2015. Konfrensi ke 6 Menteri Kebudayaan dan kesenian ASEAN di Kota Hue Vietnam, menegaskan tekad semua negara ASEAN tentang satu komunitas bersama, visi bersama, dan jati diri bersama. Banyak kegiatan hingga saat ini telah atau sedang dilaksanakan, misalnya membangun Kota Budaya ASEAN, Pemuda ASEAN, dan Jaringan Kota Kuno ASEAN. Beberapa aktivitas yang dilakukan sebagai komitmen kebudayaan ASEAN antara lain sebagai berikut.

1)         Perkemahan budaya serumpun ASEAN

Perkemahan Budaya Serumpun ASEAN adalah kegiatan perkemahan budaya negara-negara ASEAN yang diprakarsai tiga negara, yaitu Indonesia- Malaysia- Brunei Darussalam. Kegiatan ini bertujuan menanamkan dan meningkatkan pemahaman penghayatan nilai-nilai budaya bangsa serumpun demu menciptakan ketahanan budaya.

2)         Festival budaya ASEAN

Festival Budaya Asean (FBA) digelar di Kota Purwakarta, Jawa Barat, tanggal 29 Juni 2013.

3)         Industri musik

Industri musik merupakan salah satu bentuk kebudayaan. Di Indonesia, salah satu musik khasnya adalah musik dangdut. Perkembangan industri musik sangat maju. Konser, festival musik, dan berbagai even lainnya menunjukkan hal tersebut.

d.         Bidang politik

Bidang politik berpengaruh pada peningkatan hubungan kerja sama antaranggota ASEAN dalam bidang pemerintahan. Dampak positifnya, negara-negara di kawasan tersebut kian memiliki hubungan erat yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup rakyatnya dengan berbagai kebijakan. Dampak negatifnya, dana pemerintah daerah yang bekerja sama dengan negara lain di ASEAN, harus diserap untuk kunjungan rutin para pejabatnya, bukan untuk kesejahteraan masyarakat bila tidak digunakan efektif. Selain itu, beberapa kasus yang menjadi sorotan di kawasan ASEAN, sebagai berikut.

1)         Pekerja migran

Beberapa pekerja migran yang menjadi perhatian negara-negara ASEAN antara lain kerja paksa tenaga asing dengan biaya murah dan perdagangan pekerja rumah tangga migran. Bagi ASEAN, kasus tersebut menjadi perhatian tersendiri.

2)         Sengketa perbatasan

Wilayah Masalah perbatasan wilayah telah menjadi persoalan di beberapa negara ASEAN, seperti kasus Pulau Natuna, kasus Sipadan dan Ligitan, Kasus Kepulauan Spratly, dan Kuil Preah Vihear, dan Pulau Pedra Branca.

e.         Pendidikan

Di bidang pendidikan, kerja sama tersebut akan berpengaruh pada mutu pendidikan negara-negara di kawasan tersebut. Dampak positifnya, mutu pendidikan akan meningkat dan siswa-siswa bisa mendapat kesempatan untuk studi banding dan pertukaran pelajar. Dampak negatifnya hanya sekolah tertentu yang bisa mendapatkan kesempatan tersebut.

Ketimpangan kualitas pendidikan antarnegara ASEAN menjadi salah satu kendala terbesar ASEAN. Dari 10 negara ASEAN, terdapat 7.446 perguruan tinggi dengan mutu pendidikan yang berbeda-beda. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri ASEAN dalam bidang pendidikan.

4.         Upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara Negara-Negara ASEAN

Kerja sama negara-negara ASEAN yang dibangun harus berfokus pada masyarakat (people-centered approach) dalam berbagai sektor (multisektor). Melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN tahun 2015 terus ditingkatkan. Tiga pilar tersebut yaitu kerja sama dalam bidang politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. ASEAN dibentuk dengan tujuan yang sudah tercatat dalam deklarasi Bangkok yang isinya mencakup kerja sama dalam mempercepat pertumbuhan tiap negara anggotanya, menjaga perdamaian, saling membantu untuk kepentingan bersama dalam menyelesaikan masalah negara. Berikut upaya-upaya meningkatkan kerja sama di negara-negara kawasan ASEAN.

a.         Pertahanan dan keamanan

            




            Gambar kerjasama sektor keamanan ASEAN

            Sumber: https://www.liputan6.com/

Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015 didasarkan salah satunya melalui pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN. Komunitas Keamanan ASEAN yang kemudian diubah menjadi Komunitas Politik Keamanan ASEAN sejalan dengan Piagam ASEAN bertujuan mempercepat kerja sama politik keamanan di ASEAN untuk mewujudkan perdamaian di kawasan, termasuk dengan masyarakat internasional. Dalam mencapai Komunitas Politik Keamanan ASEAN, disusun langkah – langkah yang tertuang dalam ASEAN Political Security Community Blueprint (APSC) Bluerpint sebagai kelanjutan dari Rencana Aksi Komunitas Keamanan ASEAN dan Vientiane Action Programme (VAP). Dalam kaitan ini, berbagai usulan  Indonesia telah dapat diterima seperti pemajuan prinsip-prinsip demokrasi, pemajuan dan perlindungan HAM, mendorong tata kelola pemerintahan

yang baik dengan memerangi korupsi, kerja sama penanganan illegal fishing, menyinergikan langkah pembentukan Komisi Pemajuan dan Perlindungan Hak Perempuan dan Anak, dan mendorong penyusunan instrumen ASEAN untuk pemajuan dan perlindungan hak pekerja migran.

Dominasi negara-negara kuat dunia di ASEAN merupakan hal yang perlu diterima sebagai kenyataan. Kepentingan ekonomi atas wilayah ASEAN menjadi akar pengaruh mereka di wilayah ini. Kekuatan Tiongkok, dan Amerika akan melakukan usaha-usaha pengamanan bagi jalur ekonomi mereka. Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk antisipatif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRT dapat menjadi sebuah ancaman. Selain juga kekuatan Amerika Serikat, Australia, dan Jepang. Secara internal ASEAN juga terjadi permasalahan dengan usaha-usaha peningkatan perekonomian bersama.

b.         Zona Perdagangan Bebas atau ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan adanya

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)



Gambar MEA

Sumber: www.balikpapantoday.net

Program ini resmi dimulai sejak CEPT Agreement ditandatangini 28 Januari 1992 dan menjadi faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional di kawasan ASEAN. Hanya ada enam negara yang sudah menyepakati AFTA yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina dan Brunei Darussalam. Seiring upaya meningkatkan kerja sama antar negara ASEAN berjalannya waktu Vietnam bergabung tahun 1995, diikuti Laos dan Myanmar tahun 1997. Tujuannya adalah untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara tempat produksi kelas dunia sehingga produk-produknya bisa bersaing di pasar global serta meningkatkan dan mempermudah perdagangan antara setiap negara anggota ASEAN.

Keuntungan yang didapatkan dari program ini sangat dirasakan setiap negara anggota ASEAN. Barang-barang yang diproduksi dengan harga tinggi kini bisa sampai pada konsumen dengan harga rendah. Selain itu, kawasan ASEAN juga jadi lebih menarik bagi para investor karena kawasannya yang terintegrasi bersamasama. Khususnya bagi Indonesia, AFTA telah menghadirkan sejumlah keuntungan diantaranya peluang pasar yang semakin besar, biaya produksi yang semakin rendah dan produk yag tersedia dipasar domestik semakin beragam.

c.         Kerja sama antar sekolah maupun universitas di kawasan Asia Tenggara

Saat ini sudah banyak kerja sama Indonesia dengan upaya meningkatkan kerja sama antar negara ASEAN dalam bidang ini. Banyak tersedia program beasiswa belajar di luar negeri, baik dari lembaga pendidikan berbasis negeri maupun yang swasta. Banyak kerja sama yang dapat terbentuk dari adanya program studi ke negara lain di kawasan Asia Tenggara. Para pelajar yang nantinya sudah menyelesaikan pendidikannya, bisa memulai karir di negara tempat dia belajar, membantu meningkatkan perekonomian negara yang sudah tempat mereka belajar dan nantinya bisa kembali ke negara asalnya untuk membangun negaranya menjadi tempat yang lebih baik dengan menerapkan ilmu dan pengalaman yang sudah didapatkannya.

b.         Event kebudayaan atau olahraga yang diikuti negara di kawasan Asia Tenggara

SEA Games dilaksanakan setiap 2 tahun sekali dan masih digelar sebagai acara olahraga tahunan yang dinanti-nantikan oleh atlet olahraga di negara-negara Asia Tenggara. Event olahraga yang diadakan ini bukan untuk unjuk gigi dengan usaha saling menjatuhkan tim negara lain. Tujuan utamanya tak lain adalah menjalin tali silaturahmi sebagai contoh hidup rukun antar sesama negara Asia Tenggara. Selain SEA Games, ada juga pertandingan-pertandingan persahabatan antarnegara di kawasan Asia Tenggara misalnya yang sering kita lihat yaitu pertandingan sepak bola.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar