Jumat, 11 September 2020

Kondisi Alam Indonesia ( Materi Kelas VII )

10 Tempat Wisata Alam di Indonesia yang Wajib Dikunjungi

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Selain keragaman bentuk muka bumi, Indonesia juga diperkaya dari letak geografis maupun letak astronomis. Letak astronomis berpengaruh terhadap iklim, sementara letak geografis berpengaruh terhadap keadaan alam maupun penduduknya. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan segala aktivitas manusianya. Atau dalam kata lain bahwa kondisi sosial suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya. Karena itu kajian/pembahasan geografi adalah mengkaji/membahas saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi.


Kondisi Alam Indonesia

            Sebagai manusia Anda harus memahami ruang yang di tinggali, yaitu kondisi alam di Indonesia ini. Karena tiap tempat berbeda kondisi alamnya, dengan memahaminya bisa memahami akan potensi serta penanggulangan akan bencana. Serta Manusia hidup tinggal bersama flora dan fauna ciptaan Tuhan, yang harus di lindungi.
1.         Keadaan Fisik Wilayah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan maupun di dasar laut. Selain keragaman bentuk muka bumi, Indonesia juga diperkaya dari letak geografis maupun letak astronomis. Letak astronomis berpengaruh terhadap iklim, sementara letak geografis berpengaruh terhadap keadaan alam maupun penduduknya. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan segala aktivitas manusianya. Atau dalam kata lain bahwa kondisi sosial suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya. Karena itu kajian/pembahasan geografi adalah mengkaji/membahas saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi.

a.         Kondisi Geologi Indonesia

Letak Geologis Indonesia adalah letak wilayah Indonesia berdasarkan berdasarkan susunan bebatuan yang ada dipermukaan bumi Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya Indonesia adalah negera dengan jumlah gunung api terbanyak didunia dan sebagian besarnya adalah gunung-gunung yang masih aktif. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab utama kesuburan tanah Indonesia. Tanah subuh karena mengandung unsur hara yang tinggi dan ini bisa terjadi karena letusan gunung berapi.

Letak geologis suatu negara juga bisa diartikan sebagai letak negara tersebut berdasarkan keadaan bebatuan yang ada didalam perut bumi. Untuk Indonesia, lapisan bebatuan yang ada didalamnya sangat berkaitang erat dengan sistem pegunungan Indonesia. Indonesia terletak pada pusat pertemuan dua pegunungan muda, yaitu pengunungan sirkum Mediterania dan pegunungan sirkum Pasifik. Wilayah Indonesia bagian barat dilalui oleh pegunungan sirkum Mediterania sedangkan wilayah Indonesia bagian tengah dilalui oleh pegunungan sirkum Pasifik.

Secara geologis pula Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama yang ada didunia yakni Lempeng Autralia, Eurasia, dan Pasifik. Hal ini juga yang menyebabkan kenapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi. Gempa bumi bisa terjadi karena tumbukan antar lempeng, oleh karena Indonesia terletak diantara tiga lempeng utama dunia, maka kemungkinan terjadi gempa bumi di Indonesia sangat besar dibandingkan dengan negara-negara lain didunia. Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat rawan terhadap gempa, kecuali wilayah Kalimantan.

Menurut ilmu geologi, Indonesia juga terletak diantara dua dangkalan besar, yaitu Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Dangkalan itu sendiri adalah wilayah laut dangkal yang menghubungkan wilayah daratan yang sangat besar (bisa negara, kawasan, ataupun benua). Dangkalan sunda berada didaerah Indonesia bagian barat yang berhubungan langsung dengan Benua Asia. Dangkalan ini mencakup wilayah Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Madura, Bali dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Sedangkan Dangkalan Sahul berada di Indonesia bagian timur yang berhubungan langsung dengan Benua Australia. Dangkalan Sahul mencakupi wilayah yang sangat luas, membentang dari bagian utara Papua hingga bagian utara Benua Australia.

Keberadaan Dangkalan Sahul dan Dangkalan Sunda ini memiliki arti penting untuk keanekaragaman hayati di Indonesia. Selain itu, hal ini juga mempengaruhi kesamaan flora-fauna di Benua Asia dan Benua Australia. Untuk wilayah Indonesia bagian barat, flora-dan faunanya memiliki kesamaan dengan flora-fauna di Benua Asia, sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian timur, flora-faunanya memiliki kesamaan dengan flora-fauna di Benua Australia. Sedangkan untuk wilayah Indonesia bagian tengah, flora-faunanya sebagian besar merupakan khas Indonesia yang tidak memiliki kesamaan dengan flora fauna di Benua Asia maupun Benua Autralia.

 



Gambar: Indonesia terletak pada Ring Fire(Jalur gempa) sehingga rawan tsunami dan gempa bumi

Sumber: https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180806/38331b6ffaa5aef09d12de355e935da1_600x400.jpg

 

Gambar di atas menunjukkan ring fire yaitu sebaran gunung api (segitiga merah), titik gempa (tanda plus ungu) dan hot spot (tanda bintang jingga). Rangkaian gunungapi dan titik gempa selalu berasosiasi dengan zona penunjaman (bisa anda lihat pada gambar pertemuan lempeng di atas). Pulau Sumatra, Jawa, Flores, Maluku, Sulawesi dan bagian utara Papua akan rawan dengan gunungapi dan gempa. Hampir seluruh kepulauan di Indonesia memiliki potensi gempa kecuali pulau Kalimantan yang relatif aman.

b.         Bentuk Muka Bumi

Negara Indonesia adalah terkenal dengan negara yang terdiri dari beribu gugusan pulau baik yang mempunyai ukuran yang besar atau yang keil. Jumlah pulau yang ada di Indonesia adalah 13.466 buah. Luas wilayah Negara Indonesia mencapai 5.180.053 km2, yang terdiri dari daratan seluas 1.922.570 km2 dan lautan seluas 3.257.483 km2. Berikut gambaran mengenai keadaan muka bumi dan aktivitas penduduk Indonesia adalah sebagai berikut.

1)         Dataran Rendah

 

Gambar: Dataran rendah

Sumber: www.data:image/jpeg;base64

 

Salah satu bentuk muka bumi adalah dataran rendah yang merupakan hamparan luas tanah, bagian dari permukaan bumi dengan letak ketinggian 0-200 m dpal. Di Indonesia, aktivitas penduduk di daerah dataran rendah yang dominan adalah permukiman dan pertanian. Di Pulau Jawa, lahan dataran rendah dimanfaatkan oleh penduduk untuk bercocok tanam padi sehingga Jawa menjadi pulau penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah, yaitu sebagai berikut.

a)         Di daerah dataran rendah, pergerakan atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya dengan mudah dapat dilakukan oleh penduduk.

b)         Di daerah dataran, lahan yang subur banyak dijumpai karena biasanya berupa tanah aluvial (hasil endapan sungai yang subur).

c)         Dataran rendah dekat dengan pantai hingga banyak penduduk yang bekerja sebagai nelayan.

d)         Memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui jalur laut.

Dengan berbagai keuntungan tersebut, banyak penduduk bermukim di dataran rendah. Pemusatan penduduk di dataran rendah kemudian perlahan berkembang menjadi daerah perkotaan. Sebagian besar daerah perkotaan di Indonesia maupun dunia, terdapat di dataran rendah.

Selain memiliki aktivitas penduduk tertentu yang dominan berkembang, dataran rendah juga memiliki potensi bencana alam. Bencana alam yang berpotensi terjadi di dataran rendah adalah tsunami, banjir, dan gempa.

2)         Dataran Tinggi

 



Gambar. Dataran Tinggi

Sumber: www.data:image/jpeg;base64

Dataran tinggi adalah daerah datar yang tingginya lebih dari 400 meter dpal. Pada dataran tinggi memungkinkan mobilitas penduduk berlangsung lancar seperti di dataran rendah. Sehingga pada beberapa dataran tinggi yang ada di Indonesia dpt berkembang menjadi pusat ekonomi penduduk.

Aktivitas penduduk di dataran tinggi khususnya pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan lahan-lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Supaya mudah dlm menanam, maka penduduk pada dataran tinggi memakai teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng tertentu supaya menjadi datar. Teknik ini juga mempunyai fungsi utk mengurangi erosi (pengikisan oleh air).

Pada dataran tinggi sebagian penduduknya menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Suhu udara yang tidak terlalu panas memungkinkan penduduknya dpt menanam beberapa jenis sayuran misalnya tomat atau cabe. Sejumlah dataran tinggi juga menjadi daerah tujuan wisata karena kondisi udara yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah merupakan daya tarik bagi wisatawan utk berkunjung ke daerah dataran tinggi. Contoh dataran tinggi yang menjadi daerah tujuan wisata, misalnya Bandung dan Dieng.

Potensi bencana alam di dataran tinggi biasanya adalah banjir, hal ini karena bentuk muka buminya yang datar yang mempunyai potensi menimbulkan genangan air.

3)         Bukit dan Perbukitan

Bukit adalah bagian dari permukaan bumi yang lebih tinggi apabila dibandingkan dengan daerah di sekelilingnya, yang memiliki ketinggian kurang dari 600 m dpal. Pada bukit tidak terlihat curam seperti gunung. Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu. Pada daerah perbukitan, kegiatan permukiman penduduknya tidak sama seperti di dataran rendah. Permukiman tersebar pada area-area tertentu atau membentuk suatu kelompok-kelompok kecil. Masyarakat biasanya menggunakan lahan datar yang luasnya terbatas di antara perbukitan. Permukiman pada umumnya dibangun pada kaki-kaki perbukitan atau lembah perbukitan sebab pada tempat tersebut terdapat sumber mata air atau sungai yang dipakai sebagai sumber air utk aktivitas masyarakat.

4)         Gunung dan Pegunungan

Gunung merupakan bagian dari permukaan bumi yang menjulang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah yang ada di sekelilingnya. Umumnya bagian yang menjulang tersebut dlm bentuk puncak-puncak gunung dengan ketinggian 600 meter dpal atau lebih. Sedangkan pegunungan merupakan bagian dari daratan yang merupakan kawasan yang terdiri atas deretan gunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 600 meter dpal.

Di Indonesia, gunung berapi tersebar di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa sampai Nusa Tenggara. Gunung berapi juga banyak dijumpai di Pulau Sulawesi dan Maluku. Beberapa gunung berapi di Nusantara sangat terkenal di dunia karena letusannya yang sangat dahsyat, seperti gunung berapi Tambora dan Krakatau.



Gambar: Gunung Sindoro

Sumber: https://i.misteraladin.com/blog/2015/12/22060543/main-gunung-pemula.jpg

Gunung berapi adalah gunung yang mempuunyai lubang kepundan atau rekahan dlm kerak bumi sebagai tempat keluarnya cairan magma atau gas atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Tanda-tanda gunung berapi adalah adanya kawah atau rekahan dan kapan saja gunung berapi bisa meletus. Pada sebagian gunung yang ada di Indonesia adalah merupakan gunung berapi yang masih aktif. Tanda-tanda gunung berapi yang masih aktif adalah adanya aktivitas kegunungapian misalnya semburan gas, asap, dan lontaran material dari dlm gunung berapi.

Masyarakat yang tinggal di gunung atau pegunungan memanfaatkan lahan yang terbatas sebagai lahan pertanian. Lahan-lahan dengan kemiringan yang cukup tajam masih dimanfaatkan oleh penduduknya. Jenis tanaman yang dibudidayakan adalah sayuran dan buah-buahan. Sebagian penduduk memanfaatkan lahan yang miring dengan menanam beberapa jenis kayu utk dijual. Potensi bencana alam yang terjadi pada daerah pegunungan adalah longsor dan letusan gunung berapi.

c.         Kondisi Iklim Indonesia

Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah dalam jangka waktu yang relatif lama. Cuaca adalah keadaan suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin, sinar matahari pada waktu dan tempat tertentu. Letak astronomis Indonesia yang berada di wilayah tropis membuat Indonesia beriklim tropis. Ciri iklim tropis adalah suhu udara yang tinggi sepanjang tahun, dengan rata-rata tidak kurang dari 18° C, yaitu sekitar 27° C. Di daerah tropis, tidak ada perbedaan yang jauh atau berarti antara suhu pada musim hujan dan suhu pada musim kemarau. Ciri daerah tropis lainnya adalah lama siang dan lama malam hampir sama yaitu sekitar 12 jam siang dan 12 jam malam.

Keadaan iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, yaitu iklim musim, iklim laut, dan iklim panas. Gambaran tentang ketiga jenis iklim tersebut adalah seperti berikut.

1)         Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah setiap periode waktu tertentu. Biasanya satu periode perubahan adalah enam bulan.

2)         Iklim laut, terjadi karena Indonesia memiliki wilayah laut yang luas sehingga banyak menimbulkan penguapan dan akhirnya mengakibatkan terjadinya hujan.

3)         Iklim panas, terjadi karena Indonesia berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.

Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan di Indonesia bervariasi antarwilayah, tetapi umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun angka curah hujan bervariasi antarwilyah di Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar ditunjang dengan penyinaran matahari yang cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan.Walaupun cuaca dan iklim berbeda, tetapi unsur-unsur yang membentuknya adalah sama. Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim adalah sebagi berikut.

1)         Penyinaran Matahari

Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumber energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari.

2)         Suhu Udara

Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.

3)         Kelembapan Udara (humidity)

Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara, makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.

4)         Awan

Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.

5)         Curah Hujan

Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).

6)         Angin

Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.

Letak astronomis indonesia terletak di antara 6° LU-11° LS dan 95° BT-141° BT sehingga Indonesia termasuk dalam iklim tropis. Berikut adalah karakteristik iklim tropis.

1)         Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20–23° C. bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.

2)         Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1°C – 5°C, sedangkan amplitudo hariannya lebih besar.

3)         Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.

4)         Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

5)         Di pengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari yang menyebabkan peredaran pola angin sehingga terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

6)         Di beberapa pulau besar seperti sumatra, jawa, kalimantan, sulawesi, dan papua terdapat gunung-gunung yang tinggi sehingga memengaruhi variasi unsur iklim di setiap wilayahnya.

7)         Indonesia juga memiliki iklim tropis, hal ini di pengaruhi bentuk wilayah indonesia yang berupa kepulauan. Sebagian besar tanah daratan indonesia di kelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.

2.         Flora dan Fauna

Makhluk hidup yang terdapat di negara kita tercinta ini sungguh kaya dan beragam. Dari Sabang sampai Maroke, kekayaan makhluk hidup baik flora maupun fauna terbentang beragam.

a.         Persebaran Flora di Indonesia

Flora sering diartikan sebagai dunia tumbuh-tumbuhan. Arti flora adalah semua tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah pada zaman tertentu. Keanekaragaman flora Indonesia tergolong tinggi jumlahnya di dunia, jauh lebih tinggi dari flora yang ada di Amerika dan Afrika. Demikian pula jika dibandingkan dengan daerah-daerah yang beriklim sedang dan dingin.

Persebaran flora di Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu:

1)         Flora di Daerah Paparan Sahul

Flora di daerah Paparan Sahul adalah flora di daerah Irian Jaya, yang terdiri atas tiga macam, sebagai berikut.

a)         Pohon sagu, pohon nipah, dan mangrove.

b)         Hutan hujan tropik.

c)         Jenis Pemetia Pinnata (motea).

d)         Kayu besi, cemara, merbau pantai, kayu kenari hitam, merbau darat, sagu




Gambar: Flora di Daerah Paparan Sahul

Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZfnQftyVwIz3Hq7e1Xs8puVGm9aRiI_PfA4UDDCUji8-8ajL0WPbAYFqqJPFwg0xY39v9Ozz47E5atFQgJ6dM2wXtF4-fPJubD85krhuDGp5IxicE50WtAFXu1jXEzs6kj9CuCNNxjEU/s1600/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia-nia-amelia-1001850-8-638.jpg

2)         Flora di Daerah Peralihan

Di Sulawesi terdapat 4.222 jenis flora yang berkerabat dekat dengan wilayah lain yang relatif kering di Filipina, Maluku, Nusa Tenggara, dan Jawa. Flora di daerah peralihan yang berada di habitat pantai, dataran rendah dan ultra basis lebih mirip dengan flora Irian dan jenis tumbuhan gunung mirip dengan yang ada di Kalimantan.

Flora Sulawesi menunjukkan percampuran antara Indonesia bagian barat dengan bagian timur. Jenis flora di Sulawesi banyak yang mempunyai kesamaan dengan wilayah kering di Jawa, Maluku, dan Nusa Tenggara, sedangkan flora dataran rendah di Sulawesi banyak yang mirip dengan flora dataran rendah di Papua.

 



Gambar: Flora di Daerah Peralihan

Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhndpuRWCXOmjHy7JV23Oa5jcxI1CKYldAszLrbvZRSTcD1vytVmWbi3kMueu-G8YmzF9XqSUYiJxWXfpm7VDIUVv1vjvJhnh6Ts2uhkXgDUuJgtqMIKlxvCvV4G1hNMOn81ccN3nV2Sk8/s400/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia-nia-amelia-1001850-7-638.jpg

3)         Flora di Daerah Paparan Sunda

Flora di daerah paparan Sunda adalah flora di wilayah Sumatra yang terdiri atas tiga macam, yaitu:

a)         Flora endemik, contoh bunga Rafflesia Arnoldi.

b)         Flora di pantai timur terdiri atas mangrove dan rawa gambut.

c)         Flora di pantai barat terdiri atas bermacam-macam vegetasi di antaranya meranti-merantian, kemuning, rawa gambut, hutan rawa air tawar, dan rotan.

Flora di Kalimantan memiliki kesamaan dengan flora di Sumatra, yaitu hutan hujan tropik, hutan gambut, dan hutan mangrove. Persebaran tumbuh-tumbuhan menurut lingkungan geografi berdasarkan iklim dan keadaan daerah di Indonesia adalah sebagai berikut.

a)         Hutan Mangrove

Hutan mangrove atau hutan pasang, hutan ini khas bagi daerah pantai tropik, ciri tumbuhan ini mempunyai akar napas yang tergantung dari batang, benih tumbuhan dapat mengapung di air laut selama beberapa bulan, sehingga masih dapat tumbuh setelah terdampar di daratan. Terdapat gejala vivipari, yaitu perkecambahan biji pada tumbuhan induk. Hutan ini banyak terdapat di pantai timur Pulau Sumatra dan daerah pantai Kalimantan Tengah, dan Papua, dan sebagian besar daerah pantai di seluruh dunia.

b)         Hutan Lumut (Tundra)

Hutan lumut, terdapat di pegunungan-pegunungan tinggi yang selalu tertutup kabut karena letaknya sangat tinggi dari permukaan laut, sehingga udaranya sangat lembap dan suhunya rendah sekali. Hutan lumut terdiri atas pohon-pohonan yang ditumbuhi dengan lumut, misalnya di pegunungan tinggi di Papua, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa.

c)         Hutan Rawa

Hutan rawa, meliputi daerah yang cukup luas di Indonesia. Hutan rawa air tawar tidak menghasilkan kayu yang baik, tetapi tanahnya dapat dimanfaatkan sebagai tanah pertanian. Hutan rawa gambut dapat menghasilkan kayu, salah satunya ialah kayu ramin. Hutan rawa gambut banyak terdapat di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

d)         Hutan Musim

Jenis hutan ini sering disebut dengan hutan homogen, karena tumbuhannya hanya terdiri atas satu pohon. Hutan ini bercirikan gugurnya daun-daun pada musim kemarau (meranggas). Sebagai contoh ialah hutan jati, cemara, dan pinus. Jenis hutan ini banyak terdapat di Indonesia bagian tengah, Jawa Tengah, dan Jawa Timur sampai Nusa Tenggara.

e)         Hutan Hujan Tropis

Hutan hujan tropis merupakan hutan rimba yang memiliki pohonpohon yang lebat. Jenis hutan ini banyak terdapat di daerah hutan tropis atau daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun. Hutan ini sering disebut dengan hutan heterogen, karena tumbuhannya terdiri bermacam-macam jenis pohon. Jenis hutan ini banyak terdapat di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua.

f)          Stepa

Stepa, adalah padang rumput yang cukup luas. Terdapatnya stepa di Indonesia disebabkan curah hujan sudah banyak turun di bagian barat seperti Sumatra dan Jawa Barat, sehingga angin musim yang membawa hujan dari arah Asia sudah kering setelah sampai di daerah ini. Curah hujan yang ada hanya cukup untuk tumbuhnya tumbuh-tumbuhan jenis rumput yang tidak terlalu banyak membutuhkan air. Daerah yang terdapat stepa ini antara lain Nusa Tenggara Timur dan Timor Timur.

g)         Sabana

Sabana memiliki ciri daerah padang rumput yang luas dengan diselingi adanya pohon-pohon atau semak-semak di sekitarnya. Daerah ini mengalami musim kemarau yang panjang dan bersuhu panas. Di Indonesia terdapat di Nusa Tenggara, Madura, dan di dataran tinggi Gayo (Aceh). Wilayah ini digunakan untuk peternakan, seperti sapi, kuda, dan kambing.

b.         Persebaran Fauna di Indonesia

Fauna sering juga diartikan dunia hewan. Arti fauna adalah semua hewan yang hidup di suatu daerah atau pada zaman tertentu, sedangkan uraian fauna Indonesia terbatas pada zaman sekarang ini. Uraian fauna lebih ditekankan pada hewan liar, sedangkan hewan yang dibudidayakan akan diuraikan pada peternakan.

 



Gambar: Persebaran Fauna di Indonesia

Sumber: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlv_UiX9cED1Aia4KL7fhsZWFH-vbVVk-tYPI_vj67YaGa-0pg-NAYgtYmgKRqXh21L0qAgyS3ckZc2z_lYmE99h_6ZZP5Ac-pBJ8FnhN1dbpwm5Y1fInpWOBn3IpwsMMdjr5k1REhng/s1600/PETA+PERSEBARAN+FAUNA.jpg

 

Jenis-jenis dan persebaran hewan yang ada di Indonesia mempunyai kaitan dengan sejarah terbentuknya kepulauan Indonesia. Indonesia bagian barat, yang meliputi Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya pernah menjadi satu dengan Benua Asia. Indonesia bagian timur, Papua, dan pulau-pulau di sekitarnya pernah menjadi satu dengan Benua Australia. Indonesia bagian tengah, Pulau Sulawesi bersama pulau di sekitarnya, Kepulauan Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku, merupakan wilayah yang tidak termasuk Benua Asia maupun Australia.

1)         Pembagian Fauna Menurut Wallace (1910)

Pada tahun 1910 (tiga tahun sebelum ia wafat), Wallace dengan mempertimbangkan keunggulan bentuk fauna Asia di Sulawesi, menyimpulkan bahwa fauna Sulawesi tampak demikian khas, sehingga Wallace menduga bahwa Sulawesi dahulu pernah bersambung dengan Benua Asia maupun Benua Australia. Wallace membuat garis yang ditarik dari sebelah timur Filipina, melalui Selat Makassar dan antara Bali dan Lombok yang dikenal dengan Garis Wallace dengan kemudian Wallace menggeser garis yang telah ditetapkan sebelumnya ke sebelah timur Sulawesi (Wallace, 1910). Sulawesi merupakan daerah peralihan antara fauna Asia dengan fauna Australia.Wallace mengelompokkan jenis fauna di Indonesia menjadi tiga, yaitu:

a)         Fauna Asiatis (Tipe Asia), menempati bagian barat Indonesia sampai Selat Makassar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti:

(1)        tapir terdapat di Sumatra dan Kalimantan,

(2)        banteng terdapat di Jawa dan Kalimantan,

(3)        kera gibon terdapat di Sumatra dan Kalimantan,

(4)        orang hutan terdapat di Sumatra Utara dan Kalimantan,

(5)        beruang terdapat di Sumatra dan Kalimantan,

(6)        badak terdapat di Sumatra dan Jawa ,

(7)        gajah terdapat di Sumatra (berpindah-pindah),

(8)        siamang terdapat di Sumatra,

(9)        kijang terdapat di Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok,

(10)       harimau loreng terdapat di Jawa dan Sumatra, sedangkan harimau kumbang dan tutul terdapat di Jawa, Bali, dan Madura,

(11)       kancil terdapat di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan,

(12)       trenggiling banyak terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali, dan

(13)       jalak Bali terdapat di Bali, dan burung merah terdapat di Jawa.

Di daerah ini juga ditemui jenis hewan lain, seperti kancil pelanduk (terdapat di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), singa, mukang (terdapat di Sumatra, dan Kalimantan), dan ikan lumba-lumba (terdapat di Kalimantan).

b)         Fauna tipe Australia, menempati bagian timur Indonesia meliputi Papua dan pulau-pulau di sekitarnya. Di daerah ini tidak didapatkan jenis kera, binatang menyusuinya kecil-kecil dan jumlahnya tidak banyak. Hewan-hewan di Indonesia bagian timur mirip dengan hewan Australia. Jenis hewan tipe Australia, antara lain sebagai berikut.

(1)        Burung, terdiri atas cenderawasih, kasuari, nuri dan raja udang.

(2)        Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.

(3)        Berbagai jenis serangga.

(4)        Berbagai jenis ikan.

(5)        Mamalia, terdiri atas kanguru, walabi, beruang, nokdiak (landak Papua), opossum laying (pemanjat berkantung), kuskus, dan kanguru pohon.

(6)        Reptilia, terdiri atas buaya, biawak, kadal, dan kura-kura.

c)         Fauna peralihan, menempati di antara Indonesia timur dan Indonesia barat, misalnya di Sulawesi terdapat kera (fauna Asiatis) dan terdapat kuskus (fauna Australia). Di samping itu terdapat hewan yang tidak didapatkan baik tipe Asiatis maupun tipe Australia. Fauna Indonesia yang tergolong tipe peralihan adalah sebagai berikut.

(1)        Mamalia, terdiri atas anoa, babi rusa, kuskus, monyet hitam, sapi, banteng, dan kuda.

(2)        Reptilia, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, dan buaya.

(3)        Amfibi, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.

(4)        Berbagai macam burung, terdiri atas maleo, kakaktua, nuri, merpati, burung dewata, dan angsa.

2)         Pembagian Fauna Menurut Weber

Banyak ahli yang melakukan telaah tentang persebaran jenis hewan di Indonesia dengan membuat garis batas yang berbeda-beda. Salah satu ahli adalah Weber, ia menentukan batas dengan imbangan perbandingan hewan Asia dan Australia 50 : 50. Weber menggunakan burung dan hewan menyusui sebagai dasar analisisnya, tetapi tidak setiap binatang yang dijadikan dasar memiliki garis batas yang sama. Contohnya, hewan melata dan kupu-kupu Asia menembus lebih jauh ke arah timur daripada burung dan siput.

Garis batas antara Indonesia bagian barat dengan bagian tengah disebut garis Wallace dan garis batas antara Indonesia bagian timur dengan bagian tengah disebut garis Weber.

3)         Pembagian Fauna Menurut Lydekker     

Ahli lain, yaitu Lydekker, menentukan batas barat fauna Australia dengan menggunakan garis kontur dan mengikuti kedalaman laut antara 180 – 200 meter, sekitar Paparan Sahul dan Paparan Sunda. Hal ini sama dengan Wallace yang menentukan batas timur fauna Asia.

Adanya perbedaan fauna antara wilayah Indonesia bagian barat dan timur karena kedua wilayah itu terpisah oleh perairan yang cukup luas dan dalam, dan kedalaman lautnya lebih dari 1000 meter. Laut yang dalam tersebut sebagai pemisah antara kedua wilayah, sehingga fauna pada masing-masing wilayah berkembang sendiri-sendiri.


1 komentar:

  1. Casino games on king slot machine | The best casino game
    A guide to playing the most popular slots and jackpots online. air jordan 18 retro men red online site Find out how 19 동인지 to play air jordan 18 stockx super on king slot machine for free air jordan 18 retro toro mens sneakers great site at air jordan 18 retro store Jordan8-retro.

    BalasHapus