Latar Belakang
Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau
keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya Positif disekolah adalah
keyakinan, nilai- nilai dan asumsi dasar yang di anut oleh warga sekolah .
Budaya positif di sekolah tidaklah berdiri sendiri melainkan satu sama lain
saling terintegrasi dan mempengaruhi satu sama lainnya. Budaya positif akan membentuk disiplin positif di lingkungan
sekolah. Yang mendasari saya melakukan tindakan ini adalah untuk mewujudkan
peserta didik dengan karakter pelajar
profil Pancasila melalui penerapan budaya positif dengan membentuk keyakinan
kelas. Keyakinan kelas yang berisi nilai kebajikan universal. Dengan melibatkan
murid untuk membentuk keyakinan kelas, mereka diharapkan termotivasi secara
instrinsik untuk sadar dan bertanggung jawab melaksanakan keyakinan kelas,
mereka tidak hanya sekedar melaksanakan keyakinan kelas untuk menghindari
sebuah hukuman melainkan meraka paham akan manfaat melaksanakan keyakinan kelas
untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Keyakinan kelas berisi nilai-nilai
kebajikan yang bisa dilaksanakan di lingkungan sekolah. Menciptakan iklim
pendidikan yang mampu membiasakan setiap warga sekolah melaksanakan budaya
Positif di lingkungannya , sehingga menjadi pengembangan motivasi instrisik
pada diri anak untuk menjadi pribadi yang kuat, tangguh, bertanggung jawab,
berbudi luhur serta berakhlak mulia.
![]() |
Penerapan Disiplin |
Tujuan Pelaksanaan Budaya Positif
- Menumbuhkan budaya Positif dengan menebalkan
Karakter siswa
- Menumbuhkan nilai nilai karaketr
Profil Pelajar Pancasila pada peserta didik
- Menumbuhkan keyakinan kelas dan
sekolah , dengan membuat kesepakatan kelas dan sekolah melalui kolaborasi antar
warga sekolah
Tolok Ukur dilkasanakannya budaya Positif
1. Murid mampu membuat kesepakatan
kelas dan mengaplikasikannya sebagai praktik budaya positif sebagai wujud
penerapan nilai - nilaiprofil pelajar pancasila secara sadar dan berkelanjutan
2. Sekolah
mampu menjembatani kesepakatan kelas yang telah di buat sehingga bisa
dimanfaatkan sebaik - baiknya untuk penerapan budaya Positif disekolah
Untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan budaya Positif di sekolah sangat dibutuhkan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak, adapun yang menjadi pendukung dalam kegiatan ini adalah Kepala sekolah sebagai leadership dan penentu kebijakan sekolah, rekan sejawat yang senantiasa berkolaborasi dan yang tahu betul kondisi lapangan, orang tua murid yang senantiasa memantau perkembangan peserta didik dalam kehidupan sehari – hari, peserta didik yang akan selalu bersinggungan dengan penerapan budaya positif, serta karyawan dan masyarakat yang akan terus bersinergi untuk penerapan budaya positif ini.
![]() |
Koordinasi dengan berbagai pihak dalam sosialisi budaya positif |
Langkah langkah untuk penerapan budaya positif di sekolah
perlu dirancang dan di tetapkan sebelelum pelaksanaan kegiatan ini, adapun
langkah yang disusun meliputi :
- Sosialisasi dengan Kepala Sekolah dan
Dewan Guru tentang budaya positif
- Sosialisasi Dengan Seluruh Peserta
didik di Sekolah tentang budaya positif
- Pembuatan Keyakinan kelas dan
Kesepekatan kelas
- Penerapan Budaya Positif di lingkungan
sekolah dilanjutkan evaluasi kegiatan
Konsep Keyakinan Kelas
Refleksi
Ki Hajar Dewantara mengumpamakan
sekolah sebagai sebuah ladang tempat persemaian bibit, agar bibit bisa
perkembang secara maksimal maka petani dapat memperbaiki kondisi tanah,
memelihara bibit tanaman, memberi pupuk dan air, membasmi ulat-ulat atau jamur-jamur
yang mengganggu hidup bibit tanaman dan lain sebagainya.” Dari uraian tersebut,
kita dapat memahami bahwa sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok
tanam sehingga guru harus mengusahakan sekolah jadi lingkungan yang
menyenangkan, menjaga, dan melindungi murid dari hal-hal yang tidak baik.
Dengan demikian, karakter murid tumbuh dengan baik sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila.
Salah satu cara yang dilakukan guru dalam membantu siswa tumbuh maksimal mempunyai karakter profil pelajar Pancasila adalah dengan membangun budaya positif yang berpihak pada murid, membangun keyakinan atau visi sekolah yang menumbuhkan dan mengembangkan budaya positif. Dalam mewujudkan budaya positif perlu adanya disiplin positif. Mari kita bahas tentang konsep disiplin positif dan motivasi melakukan disiplin positif dalam budaya positif.
Dalam hal ini, Pelaksanaan budaya
Positif di SMP N 1 Kalikakajar mulai tumbuh dengan baik, di awali dengan
kesepakan kelas yang kemudian menjadi kesepakatan sekolah sehingga pada
akhirnya menjadi budaya dalam lingkungan sekolah. Muara akhirnya adalah
pembelajaran yang berpihak pada murid sehingga menjadikan pembelajaran yang
membahagiakan peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar